Bab 31

3.1K 175 11
                                    

Sudah terhitung cukup lama Haechan berlibur dengan orang tua nya.

Dan hari ini mereka memutuskan untuk pulang kerumah, karna Jisung akan masuk sekolah.

"Haduh dek ko pulang sih, kakak masih rindu sama kamu" ucap Hendery dengan wajah sedih yang dibuat-buat.

"Kakak kangen aku, atau masih mau ribut sama suami aku" sinis Haechan.

"Kapan kakak ribut, orang kita berteman" ujar Hendery menatap Jaehyun.

Jaehyun hanya memandang malas drama kakak iparnya itu, pura-pura menjadi teman nya di depan istri nya itu.

Padahal di belakang mengerjai nya habis-habisan begitu pun juga dengan mertuanya Jhony.

"Terserah, oh iya Mae, Dady adek pulang dulu ya, nanti kalau udah sampai adek hubungin ya" pamit Haechan.

"Iya sayang, hati-hati, jangan repot tin suami kamu ya, kalau ngidam yang sewajarnya aja" ucap Ten.

"Gak bisa gitu sayang, itu udah kewajiban si Jaehyun" ujar Jhony.

"I-iya Mae aku akan sebisa mungkin turutin kemauan Haechan, dan Dady juga jangan khawatir" ucap Jaehyun.

"Dadah Mae, semuanya" ucap Haechan melambaikan tangan dan masuk ke dalam mobil.

"Grandpa Ji pulang ya, nanti janji main tenis meja lagi ya sama Ji" ucap Jisung

"Iya, nanti grandpa sama grandma main kerumah" jawab Jhony.

"Loh ko kamu di belakang sayang?" tanya Jaehyun ke Haechan.

"Ji katanya mau nen" jawab Haechan.

"Ji nanti aja nen ya, Ayah mau ngobrol dulu sama Momy" bujuk Jaehyun.

"Ngobrol aja, Ji gak ganggu ko, emang harus ya Momy duduk di depan?" sinis Jisung.

"Udah lah Hyung ayo berangkat" ucap Haechan.

Di perjalanan Haechan dan Jaehyun sesekali mengobrol bahkan bercanda.

Sedang kan Jisung asik dengan dunia nya sendiri menikmati nutrisi nya.

"Sayang mau ke mall dulu gak?" tawar Jaehyun karna merak akan melewati mall

"Engga Hyung, nanti aja Ji nya udah tidur" jawab Haechan.

"Ya udah" ucap Jaehyun, kembali mengendarai mobil untuk pulang.

Cukup lama mereka berkendara akhirnya mereka sampai di rumah mereka.

"Ji bangun sayang, udah sampai" Haechan membangunkan Jisung yang masih terlelap di pangkuan nya.

"Em"

"Bangun sayang" ucap Haechan lagi.

"Udah sampai ya Momy" ucap Jisung dengan nada bangun tidur nya.

"Iya sayang, buruan turun, lanjut tidur di kamar" jawab Haechan.

"Nen" rengek Jisung

"Kan tadi udah" ujar Haechan menutup baju nya yang tersingkap bekas tadi.

"Nen mom nen" rengek Jisung.

"Nanti lagi ya" bujuk Haechan.

Jisung langsung merubah raut wajah nya dan keluar dari mobil.

"Ji bantu Ayah angkat koper" Jaehyun meminta bantuan Jisung karna kesulitan membawa dua koper sekaligus dan belum yang lain nya.

"Ji sakit tangan" ucap Jisung ketus dan langsung masuk ke rumah.

'Kenapa lagi itu anak' batin Jaehyun.

"Sayang mau aku bantu gak?" tawar Haechan.

"Engga, kamu masuk terus istirahat, nanti aku nyusul" jawab Jaehyun.

Setelah sampai kamar nya Haechan langsung membereskan sedikit yang terlihat berantakan di matanya.

"Sayang mau mandi gak?" tanya Jaehyun.

"Mau" jawab Haechan sambil sibuk memainkan handphone nya.

"Main handphone terus" sindir Jaehyun

"Hemm" jawab Haechan

Jaehyun yang kesal melempar handphone Haechan dan menggendong Haechan menuju kamar mandi.

"Mau ngapain lepasin" protes Haechan

"Mandi" jawab Jaehyun

"Gak mau, aku mau sendiri Hyung" berontak Haechan.

"Bareng, kamu bisa diem gak nanti jatuh lagi" ucap Jaehyun

"Makanya turunin" kesal Haechan.

Jaehyun tidak mendengarkan omelan Haechan, Jaehyun malah meneruskan acara mandi nya dengan istri mungil nya itu.

Haechan akhirnya pasrah dan mandi bersama suami nya itu.

Haechan berdiri di bawa shower untuk menghilangkan sabun di badannya begitupun Jaehyun yang selalu mengikuti nya.

"Hyung jangan ginihh enguh" lenguh Haechan

"Satu ronde sayang " pinta Jaehyun.

"Gak mau, nanti Ji nyari aku" tolak Haechan.

"Shh sekali sayang" kekeh Jaehyun sambil menggosok kan kejantanan nya di bokong sintal Haechan.

"Gak mau, Hyung ngertiin aku ya?" lirih Haechan.

Jaehyun hanya bisa menghela nafas kasar dan segera menyelesaikan acara mandi nya.

Setelah acara mandi mereka, Haechan merasa tidak enak ke Jaehyun karna menolak nya.

Jaehyun sendiri sedari tadi tidak bicara sedikit pun ke Haechan.

"Sayang Hyung ke ruang kerja dulu ya, banyak kerjaan kantor yang Hyung harus lihat" ucap Jaehyun

"Hyung tidak marah kan?" tanya Haechan.

"Untuk?" tanya Jaehyun

"Em yang tadi" ucap Haechan pelan

"Tidak, itu hak kamu untuk menolak jadi jangan merasa bersalah" ujar Jaehyun, lalu langsung pergi keruang kerja nya.

Di kamar Jisung, Jisung tidak tertidur, Jisung merasa kesal keinginan nya di tolak ulah Momy nya.

"Pengen nangis gw" ujar Jisung.

Jisung yang sedang melamun di sadarkan dengan dering dari handphone nya.

Jaemin
"Lama banget lu Jisung angkat nya, lu udah sampe rumah belom?"

Jisung
"Udah, mau apa?, panggilan
group segala"

Jeno
"Lu kenapa?, datang bulan lu?"

Renjun
"Baru ketemu monyet, jangan ribut"

Chenle
"Jisung kita mau main di cafe biasa, ikut kaga lu?"

Jisung
"Gw ikut, nanti gw kesana"

Jaemin
"Yos udah dulu, siap-siap, nanti gw share jam berapa berangkat nya".

Panggilan telepon mereka pun berakhir.

Jisung pun memilih lanjut tidur karna supaya nanti malam kuat bergadang dengan teman-teman nya.

Jaehyun sedari tadi pokus dengan layar laptop di depan nya, mengerjakan tugas kantor yang tertunda selama liburan nya.

Hati nya merasa sangat kesal entah kenapa setelah kejadian tadi.

Sedangkan Haechan sedang kan sedang melamun menyesali perbutan nya tadi.

"Hiks aku salah" isak Haechan

"Hiks Jaehyun Hyung marah, echan takut hiks" Haechan akhir nya menangis karna merasa bersalah ke Jaehyun.

Setelah lama menangis Haechan
tertidur karna lelah menangis sedari tadi.

BABY J (Jaehyuck) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang