'Apakah ada harapan kepada perpisahan?
Seseorang berkata padaku bahwa perpisahan bagi belahan jiwa hanyalah jarak yang takdir ciptakan
Dua orang memiliki jiwa yang satu
Kemanapun mereka pergi,
Berkali-kali berpisah dan berkelana di sudut negri
Perpisahan tidak akan lama, mereka akan bersama kembali.'
Itu adalah penggalan puisi Fazza di buku terbitan pertamanya: 'AŞKIM'
"Berbulan-bulan dia membuatku meracau seperti ini! Dasar Fazza sok keren! Apa alasannya berhenti mengirimkanku surat? Apa dia sudah jadi sastrawan terkenal, hah?" Dia menggerutu jengkel malam-malam.
"Lihat saja pembalasanku."
Ting
Ada notifikasi ponsel, Amaiya mengambil ponselnya dan ternyata itu dari Ali.
'Siap-siap kaget.'
"Apa maksud bocah ini?" Gumam Amaiya ketika melihat pesan dari temannya itu, tak lama notifikasi lagi muncul.
"Astaga!"
Benar saja kalau ia kaget, matanya sampai bulat dan menutup mulut yang reflek menganga itu.
"Buku Fazza!"
Ali mengirimkan sebuah artikel dari website penerbit yang dua kali menerbitkan Fazza.
Website itu mengumumkan peluncuran buku ketiga dari penulis muda bernama Fazza Shahzeed yang berasal dari Konya, hampir setahun ini dia dikagumi karena puisinya yang banyak mencuri perhatian orang.
Dalam perilisan dua minggu buku ini sudah memasuki cetakan keduanya dan menjadi penjualan buku paling laris tahun ini.
Selain karena berisi kumpulan puisi, Fazza juga mengatakan disana bahwa semua ini ditulis karena ia sangat merindukan almarhum ibunya.
Amaiya berhenti membaca sejenak melihat potret Fazza di sana.
Fazza tetap tampan dan bersih, badannya terlihat lebih berisi tetapi bugar seperti orang yang sering olahraga. Terdapat sedikit jambang halus dengan kemeja abu-abu yang ia pakai, senyumnya simpul.
Amaiya menghela napas, ia sangat merindukannya.
"Tatapan yang tetap sama."
Bahkan bulan depan akan diadakan bedah buku serta ini menjadi yang pertama kali bagi Fazza.
Artikel berakhir, Amaiya menutup ponselnya kemudian.
Kenapa Fazza tidak mengirimkan buku terbaru padanya? Fazza pasti semakin terkenal sekarang, apakah karena dia sibuk ia tak menghubungi Amaiya?
Tapi hanya satu surat apakah itu sulit!
Amaiya mengerang.
"Ada apa dengannya sekarang?"
•~•~•
"Ini hari terakhir semester!"
"Ayo foto bareng dulu!"
Dua puluhan mahasiswa itu berkumpul di depan kelas untuk mengambil foto. Amaiya tersenyum ala kadarnya dan setelah mengucapkan selamat tinggal ia keluar kelas dan menemukan Tita menunggunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/336818420-288-k765693.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
F A Z Z A: Sekata (End)
Teen FictionSeri kedua dari cerita pertama: F A Z Z A "Kau bilang akan kembali saat waktunya tiba, Fazza." Kata Amaiya bernada pasrah, namun masih terdapat harapan walaupun kini terasa kecil sekali. "Ini bukan waktunya." Singkatnya. "Lalu kapan?" Amaiya tahu s...