Problematika perceraian Rose dan Jungkook dalam membesarkan kedua putra mereka.
Lalu bagaimanakah usaha Soobin dan Jungwon untuk menyatukan kembali kedua orang tua mereka?
"Kita boleh bercerai, tetapi Soobin dan Jungwon yang utama."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matahari bersinar cukup terik siang ini hingga membuat Jungwon menyipitkan kedua matanya, berusaha menghindari. Berjalan santai keluar dari gedung sekolah, Jungwon memutuskan duduk dibawah pohon besar yang ada ditengah-tengah halaman luas sekolahnya.
Meraih botol minum lalu meneguk sisanya hingga tandas. Jungwon mengernyit bingung, "Aunty kemana? Biasanya sudah sampai." Monolognya sendiri.
Lama bocah tujuh tahun itu menunggu hingga sebuah mobil hitam berhenti tepat didepannya. Memandang takut sang pengemudi yang masih betah didalam, Jungwon bersiap untuk lari sebelum pintu mobil terbuka diiringi panggilan pelan kearahnya.
Jungwon membeku ditempat, menatap lamat ke arah sang ibu. Bocah kecil itu bingung. Ia total bingung harus bereaksi seperti apa.
Rose berdiri, berjalan menghampiri sang putra, Jungwon melangkah mundur bermaksud menghindari.
"Jungwonie.."
Jungwon menggeleng, "Jangan mendekat!"
Rose total terdiam ditempat, tidak menyangka sebuah bentakan keluar dari belah bibir bungsunya.
"Jungwon.."
Jungwon memundurkan tubuhnya, kedua tangannya terangkat menutupi telinganya. Ia menggeleng kencang.
"Berhenti! Berhenti!!!" serunya kencang diiringi air mata mengalir deras.
Rose membeku ditempat, terkejut akan reaksi si bungsu. Berbanding kontras dengan apa yang diceritakan sang mantan suami.
"Jungwonie, sayang.." panggilnya kelewat lembut.
Jungwon buka kedua matanya, perlahan tatap tajam keberadaan ibunya, "Jangan memanggilku, kau— Aku— Kenapa aku harus terlahir dari rahimmu?! Kenapa aku bukan anak kandung, Daddy?! Kenapa kau buat aku merasa tak pantas karna dapat segala bentuk cinta kasihnya! Kenapa?! Kenapa?!" Teriak Jungwon menggelegar, berhasil buat ibu dan anak itu perlahan jadi tontonan para siswa.
Jungwon menangis, jatuh berlutut sembunyikan wajahnya. Ia malu, malu memanggil wanita dihadapannya dengan sebutan 'Mommy'. Kata yang semula selalu menghangatkan sanubarinya ketika terucap berubah jadi kata yang seakan mencekik lehernya kuat.
Rose menangis tergugu dihadapan si bungsu. Kalimat yang terlontar berhasil buat luka menganga dihatinya. Ia hapus air matanya, tatap sekitarnya buat para siswa itu membubarkan diri dari kerumunan.
"Kenapa? Kenapa aku bukan anak Daddy Jungkook? Kenapa aku bukan putra kandungnya? Kenapa Soobin hyung bukan kakakku?"
Bagai mantra, kalimat itu terus Jungwon ucapkan tiada henti. Bocah itu menangis sedih, salahkan takdirnya sendiri buat sang ibu meratap pilu dalam diamnya. Tangannya bergerak cepat, raih ponsel mendial nomor seseorang.