Chapter 8

1.8K 320 40
                                    

Sebelum baca chapter ini, vote terlebih dahulu ya.. thank you..

 thank you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


FLASHBACK

Jungkook menutup laptop yang ada dihadapannya dan mengusap wajahnya kasar. Terlihat pria bermarga Jeon itu nampak frustasi. Kedua netranya melirik ke arah kalender. Waktunya menipis, sisa satu bulan lagi pernikahannya dengan sang istri akan berakhir. Tidak. Jungkook sama sekali tidak mau berpisah dengan Rose. Apapun akan ia lakukan agar Rose akan tetap disisinya, menjadi istrinya, miliknya. Jungkook sangat mencintai Rose.

"Astaga kau memikirkan apa Jungkook-ah?"

Jungkook tersadar dari lamunannya, netranya menatap ke arah Jimin dan Taehyung yang menggelengkan kepalanya. Kedua sahabatnya itu duduk di sofa yang ada di ruang kebesaran Jungkook membuat sang pemilik berjalan mendekat menghampiri keduanya.

"Rose lagi?" tanya Taehyung bercanda.

"Kau itu tampan, kaya raya, baik hati. Cari saja pengganti Rose, pasti wanita diluaran sana akan langsung datang padamu." lanjutnya santai.

"Benar sekali, kau lama-lama bisa gila Jungkook." ujar Jimin.

Jungkook menghela napasnya kasar, "Aku gila jika Rose tak ada disisiku."

Jimin dan Taehyung mendecih. Tidak habis pikir dengan sahabatnya itu. Terlalu bodoh atau terlalu cinta? Jawabannya adalah Jungkook menjadi bodoh jika itu menyangkut tentang Rose.

"Satu bulan lagi dan kau akan berpisah dengan Rose. Jangan khawatir Jungkook, aku punya banyak kenalan wanita cantik untukmu."  ujar Jimin dengan tawanya.

"Ku potong gajimu Park Jimin!" geram Jungkook.

Jimin sontak tertawa begitupun dengan Taehyung.

Jungkook menerawang jauh ke depan, "Tidak ada seorang pun yang mampu mengalihkanku dari Rose."

"Ku doakan agar ada seseorang yang bisa melakukan itu!" ucap Taehyung bersungguh-sungguh.

Jungkook terkekeh, "Tidak mungkin."

Jimin tergelak, "Mungkin kau bisa menentang dunia tapi jika takdir tak mengizinkanmu untuk bersama Rose. Kau tak bisa berbuat apapun, Jungkook."

Bantal sofa itu mendarat mulus di kepala Jimin, Jungkook lah pelakunya.

"Aku tidak peduli. Entah itu takdir atau apapun itu, entah lelaki ataupun perempuan jika itu Rose maka dia harus menjadi milikku. Pemenangnya akan tetap Rose."

Taehyung dan Jimin menggeleng pelan mendengar perkataan Jungkook.

"Tapi jika Rose sendiri yang meminta berpisah darimu bagaimana? Kau tentu tahu bulan depan kau akan berpisah dengannya." ujar Taehyung.

DivorceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang