Problematika perceraian Rose dan Jungkook dalam membesarkan kedua putra mereka.
Lalu bagaimanakah usaha Soobin dan Jungwon untuk menyatukan kembali kedua orang tua mereka?
"Kita boleh bercerai, tetapi Soobin dan Jungwon yang utama."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flashback
Dua bola mata itu berpendar ke seluruh penjuru ruangan. Ia meletakkan alat makannya, memilih menatap sang ayah yang sedang menghabiskan makan malamnya. Jeon Jungwon, putra bungsu dari keluarga Jeon yang berumur lima tahun itu menatap sang ayah sendu.
"Daddy..."
Jungkook mengalihkan atensinya ke arah putra bungsunya sedangkan Soobin, sang kakak memilih menyantap makanannya yang belum habis.
"Ya, Jungwon ingin apa?" tanya Jungkook pelan.
Dua bola mata itu berkaca-kaca membuat sang ayah sedikit panik, "Ada apa? Jungwon ingin apa?"
"Mommy..."
Soobin yang mendengar permintaan sang adik menghela napasnya, "Nanti Mommy pulang."
"Kapan hyungie? Daddy bahkan sudah pulang."
"Sabar ya, Mommy sedang sibuk sekali. Sebentar lagi Mommy pasti pulang." ujar Jungkook.
Jungwon mengangguk pelan, "Sepertinya, setiap hari Mommy selalu sibuk." ujarnya pelan.
Jungkook dan Soobin yang mendengar perkataan Jungwon hanya terdiam tak menanggapi. Perlahan dua kaki mungil itu menapak lantai dan berlari menuju ruang tengah, "Jungwon habiskan dulu makananmu!" seru Jungkook.
"TIDAK MAU DADDY~~" teriaknya kencang.
Jungkook menggeleng pelan, ia beralih menatap putra sulungnya yang sedari tadi menatapnya, "Bisakah Daddy bicara pada Mommy untuk beri kami sedikit saja waktunya?"
Jungkook terdiam tak menjawab, Rose sangat sibuk dan Jungkook paham hal itu, tetapi jika membuat kedua putra mereka bersedih maka Jungkook tidak akan tinggal diam.
"Ya, Daddy akan bicara pada Mommy."
Soobin mengangguk pelan kemudian ia beranjak menyusul sang adik dan meninggalkan Jungkook yang terdiam di tempatnya.
Sedangkan di ruang tengah, Soobin menghampiri sang adik yang duduk di bawah beralaskan karpet berbulu lembut bak sutera. Adiknya itu sedang mewarnai gambarannya sendiri. Gambar keluarga mereka yang sedang bergandengan tangan.
