FlashbackGrep
"Oh astaga Jungkook! Kau mengagetkanku!"
Sang punya nama hanya mampu terkekeh pelan, lengan besarnya merengkuh erat sang sahabat dari belakang. Menumpukan kepalanya pada bahu si gadis, Jungkook bersandar nyaman.
"Kau sedang membuat apa, hm?"
"Smoothies untukmu."
"Kau memang yang terbaik, Aera!"
Aera tertawa pelan, ia menganggukkan kepalanya, "Tentu, Aera memang yang terbaik." candanya membuat keduanya tertawa.
"Baiklah aku akan mandi dan kembali lagi!"
Aera melotot, "Astaga Jungkook! Beraninya kau memelukku! Aku sudah mandi!"
Tawa lelaki mengudara memenuhi mansion dengan gaya klasik itu, "Aera cantik jangan marah!" Ujarnya lalu berlari menuju kamarnya.
Aera hanya mampu menggeleng, dia tidak bisa marah pada sahabat yang sudah merebut seluruh cintanya itu. Iya, Aera jatuh hati pada sahabat kecilnya itu. Entah kapan pastinya Aera tidak tahu, tapi mungkin setelah kematian orang tuanya. Tepat saat Jungkook mengucap janji pada sang ibu untuk menjaganya.
"Ini sangat lezat!"Aera tersenyum kalem, ia menuangkan air dalam gelas dan menggesernya mendekat ke arah Jungkook. Senyumnya masih tersemat, melihat Jungkook yang lahap memakan smoothies buatannya. Hatinya meluap bahagia.
"Tadi saat dikantor, Appa mendatangi ruanganku dia bilang aku akan dijodohkan."
Senyumnya lenyap bersamaan sebuah senyuman tipis muncul diwajah sang pria. Jungkook tersenyum kecil, mungkin lebih ke malu-malu mengakuinya didepan sahabat kecilnya.
Berusaha menahan sesak, Aera bertanya pelan, "Lalu kau setuju?"
Jungkook meletakkan sendoknya, sedikit menggeser mangkok itu agar menjauh. Menatap lamat wajah cantik Aera, "Tadinya aku marah, aku tidak mau dijodohkan tapi saat melihat foto gadis itu semua rasa itu hilang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Divorce
أدب الهواةProblematika perceraian Rose dan Jungkook dalam membesarkan kedua putra mereka. Lalu bagaimanakah usaha Soobin dan Jungwon untuk menyatukan kembali kedua orang tua mereka? "Kita boleh bercerai, tetapi Soobin dan Jungwon yang utama."