Problematika perceraian Rose dan Jungkook dalam membesarkan kedua putra mereka.
Lalu bagaimanakah usaha Soobin dan Jungwon untuk menyatukan kembali kedua orang tua mereka?
"Kita boleh bercerai, tetapi Soobin dan Jungwon yang utama."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Flashback
Langkah kaki itu berhenti tepat disebuah pintu ruang bawah tanah yang terhubung dengan halaman belakang. Rose berbalik, menatap tajam tiga orang pelayan yang sedari tadi mengikuti kemana pun ia melangkah.
"Bisakah kalian berhenti mengikutiku? Aku muak dengan kalian."
Salah seorang pelayan itu menunduk hormat, "Maaf Nyonya, ini perintah langsung dari Tuan Jungkook."
Rose menghela napasnya pelan, "Turuti perintahku, bukankah aku juga majikan kalian?"
"Mengapa kalian terlalu berlebihan, aku tidak akan membiarkan diriku terluka."
Ketiga pelayan itu menunduk hormat, aura Nyonya mereka tidak main-main. Ketiganya pergi meninggalkan Rose sendirian. Setelah memastikan situasi sekitar sepi, Rose mengeluarkan sebuah kunci dari saku celananya.
Pintu itu terbuka, menampakkan ruangan yang penuh dengan rak buku. Perpustakaan pribadinya, seluruh buku-buku miliknya ada disini. Sebenarnya, Jungkook sudah bersikeras akan membuatkan Roae perpustakaan pribadi didalam mansion tapi Rose dengan tegas menolaknya.
Jungkook keras kepala maka Rose jauh lebih keras kepala.
Menutup pintu dibelakangnya dan berjalan masuk. Rose berhenti disebuah meja rias lalu menggesernya menampakkan sebuah lemari yang tertanam di dinding belakangnya.
Membukanya dan memperlihatkan puluhan dus soda kesukaannya. Rose terkekeh pelan, "Jungkook, kau benar-benar lugu."
"Kau pikir aku akan dengan suka rela mengandung anakmu, huh?"
Rose terkekeh pelan, tangan lentiknya mengambil satu karton soda dan meletakkannya di meja. Lalu ia kembali berjalan ke arah lemari tersebut dan berjongkok mengambil tiga botol alkohol yang berada dibawah.
Rose berjalan ke arah meja, duduk santai dengan tangan yang mulai membuka satu botol alkohol dan menenggaknya.
Rose bersenandung kecil dengan tangan yang kembali menenggak alkohol tersebut. Rose menunduk, menatap perutnya yang masih rata.
"Kau... Kenapa memilih ada diperutku? Aku bukan orang baik yang sukarela menerima keberadaanmu."
"Aku tidak ingin kau berada dalam tubuhku. Aku tidak menginginkanmu."
"Jadi, pergilah dari tubuhku."
BRAKK
Rose berjengit kaget, menatap nyalang ke arah sang pelaku yang berjalan cepat ke arahnya.
Jungkook menatap Rose tajam, kedua tangannya mengepal erat. Beralih menatap meja yang ada disampingnya. Amarahnya mendidih saat itu juga.