Ekstra Part : Perempuan Terhebatku

142 11 6
                                    

Aku tersenyum manis begitu melihat Ibu yang baru keluar dari kamar mandi dengan wajah yang basah oleh air wudhu. Senyuman yang semakin ingin kulebarkan saat melihat perut Ibu yang kulihat semakin membesar. 

“Tumben udah bangun, biasanya Ibu harus gedor-gedor dulu.” Perempuan itu tersenyum manis. 

“Juna sayang Ibu.” Aku terkikik saat Ibu menggeleng, perempuan terhebat yang kusayangi itu pasti sedang mengkhawatirkan banyak hal. 

.....

Selengkapnya bisa kunjungi link berikut ini https://bit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selengkapnya bisa kunjungi link berikut ini https://bit.ly/Ekstrapartnilai_perempuanterhebatku

Terima kasih untuk dukungannya. 😉

Nilai [COMPLETE] -- PDF VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang