Ini aku, orang yang sama dengan yang pernah bercerita sebelumnya. Kalau kau lupa, aku akan ingatkan kembali denganku.
Teenage Love? Ingat?
Indira? Ingat?
Ya, aku adalah kekasih Indira yang pernah bercerita disini sebelumnya. Kali ini aku ingin bercerita kembali tentang pengalamanku ketika menjadi kekasih Indira.
______________________
"Hoaaam..."
Aku menguap masih dengan menutup mataku, aku masih belum ingin terbangun di pagi hari ini. Meski cahaya matahari sudah mulai menembus horden kamar ini, namun tak mampu membangunkanku dari tidurku yang nyenyak. Dingin dari AC dan nyamannya kasur membuatku betah terlelap seperti ini, dalam posisi setengah tidur seperti ini, tanganku bergerak mencari seseorang yang seharusnya berada di kasur yang sama denganku.
"Hm... udah gak ada..." pikirku dalam hati sambil masih tetap memejamkan mataku.
Ya, aku mencari kekasihku Indira yang seharusnya masih tertidur disampingku, tetapi aku tak menemukannya sama sekali.
"Nyari aku ya?" Aku mendengar sebuah suara yang tak jauh dari kasur, aku mengerjapkan mataku sesaat sebelum membukanya sedikit.
"Sini beb... dingin" ujarku pada Indira, memanggilnya dengan lambaian tangan untuk mengajaknya kembali ke dalam selimut.
"Gak, aku mau berangkat kegiatan" balas Indira padaku dengan cepat, aku menghela nafas kecewa dan kembali memejamkan mataku.
"Kalo yang ini, mau urusin dulu gak?" Ujarku memberi kode padanya, Indira yang mengerti melemparkan lirikan sinis padaku.
"Astaga, masih kurang?" Kata Indira dengan nada tak percaya, ia berlutut di samping kasur yang rendah dan wajahnya tepat disampingku.
"Gak bisa beb, aku buru-buru... besok atau entar malem aja ya" ujarnya sambil mengecup pipiku.
"Huft padahal terakhir udah lama!" Balasku kecewa, namun aku membalas dengan mencium bibirnya.
Indira membalas ciuman dariku dan bangkit lalu berjalan menuju pintu.
"DUA HARI YANG LALU KAMU BILANG LAMA? DASAR SANGEAN!" Balas Indira sambil meledekku dan pergi dari kamar kos ini.
Sejak Indira lulus sekolah, ia pindah dari rumah saudaranya dan memutuskan untuk tinggal satu kos denganku. Kosanku yang tak jauh dari kampusku ternyata juga dekat dengan tempat kegiatan Indira sehingga mendorong dirinya untuk tinggal bersamaku. Sudah pasti kami merahasiakan ini dari siapapun, apalagi keluarga kami berdua. Sejak tinggal bersama, aku dan Indira menghabiskan banyak waktu bersama, semakin dekat dan semakin menyayangi, tentunya juga semakin sering bercinta bila sedang senggang. Terkadang hanya petting atau sekedar cuddling saja sampai puas sebelum tidur, meski sering bercinta sampai pagi juga hehe.
Aku melanjutkan tidurku karena hari ini tak ada kuliah, dengan cepat aku kembali terlelap dan larut dalam mimpi indah dengan Indira.
"Assalamualaikum" suara dari luar pintu membuatku terbangun dari tidurku.
Cahaya matahari sudah lebih terik dari ketika tadi aku terbangun, aku tak membalas dan ingin melanjutkan tidurku. Pintu kamarku terbuka dan cahaya matahari serta udara siang hari masuk ke dalam kamarku, aku bisa memastikan bahwa aku terlihat tengah tertidur di atas kasur. Aku bisa mendengar langkah kaki masuk ke dalam kamar, orang yang masuk ke dalam kamar itu meletakkan sesuatu di samping pintu lalu menutup pintu kamar. Langkah kakinya terdengar semakin mendekatiku dan aku bisa merasakan hawa kehadirannya tepat di sampingku.
"Bangun, sholat jumat" aku dapat mendengar suara seorang gadis yang berbicara dengan pelan.
"Enghh.."
"Bangun, udah jam 10.. ... sholat.. Kan?" aku tak mendengar dengan jelas karena aku dengan sengaja menutup wajahku dengan bantal.
Tubuhku diguncang, tubuhku yang hanya terbalut selimut tersebut diguncang-guncang untuk membangunkanku. Indira terus berusaha membangunkanku dan mengingatkanku untuk sholat jumat, namun aku masih malas untuk bangun dan terus berpura-pura tidur.
"Udah jam setengah 11..." ketika ia mengingatkan jam, aku tersadar waktu sudah siang dan langsung bangun.
Namun niat iseng muncul di kepalaku, aku ingin bangun dan langsung mendekap Indira lalu menariknya ke atas kasur, mengecup dirinya dan kembali bercinta sebelum mandi wajib dan sholat jumat. Ide nakal itu semakin kuat di kepalaku dan akhirnya aku membuka sedikit bantal yang menutupi kepalaku.
"Eeehh!!" suara terkejut dari seorang gadis terdengar keras.
Aku langsung menangkap tubuh Indira, mendekap dan menindihnya di atas kasur dan mengecup bibirnya yang merekah dan tak siap. Aku merasakan bibir yang begitu empuk, nikmat untuk ku kecup dan terus ku lakukan dengan liar. Tubuh telanjangku yang hanya terbalut selimut kini terpampang jelas, aku tau Indira pasti terkejut dan akan marah kalau aku seperti ini, namun akhirnya dia akan mengikuti dan kami bercinta sampai puas. Aku yang sudah tak sabar dan dipenuhi nafsu, terus menyerang bibirnya dan memagut tanpa henti, bahkan lidahku masih berusaha merangsek masuk ke dalam mulutnya sambil terus memberi jilatan pada bibirnya. Beberapa lama aku memagut dan tak mendapat balasan selain rontaan membuatku menjadi kesal, jarang sekali Indira menolakku seperti ini, pikirku.
"Stop!!! Gila lu!!" sebuah suara, yang sangat berbeda dengan Indira menyadarkanku dari nafsu birahi yang memuncak.
"Sadar gila.. Ini gw!" ujar gadis tersebut, membuatku membuka mata dan begitu terkejut, bahkan aku mengerjapkan mataku beberapa kali untuk memastikan.
"Manda?!" aku begitu terkejut, amat terkejut ketika melihat gadis yang tengah kutindih dan ku cumbu adalah Manda, sahabat dari Indira.
"Apa-apaan sih lo... gila ya..." ujar Manda mendorong tubuhku ke samping.
Nafsuku langsung menyusut, meski tak seberapa karena melihat Manda yang begitu seksi. Jujur saja, aku selalu memiliki pikiran mesum bila melihat Manda. Tubuh Manda begitu seksi, kulitnya yang sawo matang membuatnya terlihat eksotis dan sensual, ditambah tatapan tajam dan muka yang tegas membuat birahiku tergelitik dengan tatapannya. Ia masih berbaring di atas kasurku, dengan pakaian yang kusut karena keberingasanku serta rambut yang juga acak-acakan, Manda gagal membuat birahiku reda dan kegilaanku berakhir.
Selengkapnya :
https://sociabuzz.com/freeze_bunny/tribe
https://trakteer.id/Bersimfoni/posts#page-menu
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Collection 2
Fanfictionsama aja seperti yang pertama, biar gak kebanyakan aja yang sebelah hehe