BAB 24

2.5K 261 30
                                    

" ugh sialan apa maksud mu!." Leon memegangi perut nya dengan wajah kesakitan.

Darah kental menetes dari sela sela jemarinya .

Leon Menatap Aigen yang kini berdiri di depan nya dengan senyum semirik.

Tanpa belas kasih Aigen menendang dada Leon ,hingga bocah itu terlempar dan tersungkur di tanah .

" Aghh.. ." Leon merunduk menatap darah yang kini menembus Hoodie yang dia pakai .

" Aku seharusnya tidak meremehkan berandalan ini."

Leon tak menyangka bahwa Aigen akan berani menusuknya .

Aigen berjongkok di depan Leon , menatap Leon dengan tatapan dingin . Dia samasekali tidak melepaskan pisau yang di pakai untuk menusuk Leon.

" Hah." Aigen menghelah nafas ,entah apa yang dia pikirkan sekarang setelah menusuk orang tak bersalah.

Leon berkeringat dingin , bagaimana nasibnya jika Aigen menusuknya lagi , bukan kah itu akan menjadi pembunuhan?.

" Aku berpikir untuk membunuh mu sekarang , yang kau lakukan sudah sangat parah tau." Menggores pipi Leon dengan pisau ,darah lagi lagi menetes di pipi Leon.

" K kamu tidak takut di penjara kalau membunuh ku? . Coba pikir pikir lagi ." Mendorong pisau Aigen ,menjauh dari perutnya .

Aigen menatapnya , dia berpikir seandainya bocah imut ini tak berubah dan berbalik mengkhianati mereka ,diri nya tak mungkin hancur , atau seandainya Eder tidak menyayangi adiknya ,mereka mungkin masih bersenang senang sekarang.

Namun sekarang semuanya sudah terlambat, Drio melarikan diri ke luar negri , dan Eder tengah menjalani sidang nya . Sebentar lagi dia pun akan di penjara .

" Tidak mungkin aku membiarkan mu hidup tenang setelah menghancurkan hidup ku ,Leon . " Mencengkram pipi Leon ,menekan luka yang dia ciptakan.

Leon meringis ,sekujur tubuhnya rasanya ngilu akibat luka tusuk di perutnya,dia dapat merasakan darah mengalir deras di bawah sana.

" Apa maksudmu mu ." Ucap Leon dengan nada pelan ,tak punya tenaga bahkan untuk membuka suara .

Aigen tertawa dengan keras , membuat Leon sedikit kaget .

" Hahahaha . Leon kamu lucu .haha." mengusap lembut pipi yang tadi di cengkeramnya.

" Aku tau semuanya,tidak usah pura pura .aku mungkin akan melepaskan mu kalau kamu mengaku sekarang." Dari Nadanya sudah jelas bahwa dia serius.

" Dia serius ingin membunuhku ?." Leon bergerak mundur perlahan . bagaimana pun usia mental nya sekarang,tetap saja kematian itu tetap mengerikan untuk nya .

Bertahun tahun dia menghindari kematian sebagai Mara ,tidak mungkin sekarang dia mati di tangan bocah !.

" Bung kita bisa membicarakan ini baik baik kan-." Leon menutup rapat bibirnya saat ujung pisau yang tajam tepat berada di leher nya .

" Ah astaga ." Gumamnya pelan .

" Leon kamu tau apa yang akan terjadi jika ini menembus lehermu ." Ujung pisau menciptakan luka baru di leher Leon.

Leon menghelah nafas ,menatap dalam mata Aigen .

Seperti yang dia duga ,Aigen sudah tau siapa yang telah menguak sisi gelapnya pada Tian .

"  Kenapa semuanya tidak berjalan sesuai rencana! ." tanpa basa basi memukul hidung anak itu dengan pukulan telak .

Merasakan rasa sakit di hidung dan mulutnya Aigen sontak melepaskan pegangan nya pada pisau ,beralih menutupi hidung dan mulutnya yang tampak berdarah.

New Soul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang