Chapter 64

1.1K 75 3
                                    

Happy Reading!!!


Saat ini kondisi Tata sudah lebih baik. Gadis itu kembali tidur setelah diberi obat penenang oleh dokter. Mental gadis itu terganggu karena penculikkan yang dialaminya. Terlebih ini bukan pertama kalinya ia mengalami hal ini. Traumanya yang sempat terkubur kini kembali muncul ke permukaan. Luka yang belum sembuh sepenuhnya kini bertambah lagi.

Dinar, Arga, Vando, Edgar, Rafael, Vito, dan Alden kini berada di ruangan Tata. Mereka membahas mengenai penculikan Tata. Motif orang itu menculik Tata adalah untuk balas dendam atas kematian adiknya. Tak hanya penculik itu, mereka juga merasa kecewa dengan Joshua yang ikut andil dalam rencana orang itu. Mereka merasa ditusuk dari belakang oleh orang yang selama ini mereka percayai.

"Tata ditemuin di rumah sakit jiwa terbengkalai kan? Kenapa tu orang bisa bawa Tata kesana?" Tanya Alden mengutarakan pikirannya beberapa hari ini.

Tata disembunyikan di sebuah rumah sakit jiwa terbengkalai yang mana tempat itu dulu merupakan tempat secret admirer Tata bunuh diri setelah menculik Tata dan dinyatakan memiliki gangguan kejiwaan. Kakaknya yang tak terima adiknya bunuh diri sekarang balas dendam dengan menculik Tata dan ingin menghancurkan kebahagiaan gadis kecil itu.

Rumah sakit jiwa itu ditutup setelah kebakaran yang menghanguskan hampir seluruh gedung. Salah satu pasien disana yang merupakan secret admirer Tata mengamuk dan membakar gedung itu karena tak terima dipisahkan dengan pujaan hatinya. Mentalnya yang sedang bermasalah ditambah dengan tekanan yang ia miliki membuatnya nekat untuk menghancurkan gedung itu. Kebakaran itu menelan cukup banyak korban hingga akhirnya ditutup dan dipindahkan ke lokasi lain.

Tersangka yang membakar gedung ditemukan gantung diri di ruangannya dengan selembar gambar bunga mawar biru di genggamannya. Bunga mawar biru itu merupakan lambang cintanya untuk Tata yang hampir setiap hari ia berikan secara diam-diam kepada gadis kecil itu. Padahal saat itu umur mereka belum dewasa namun pria itu sudah dibutakan oleh cinta.

"Kenapa orang itu sampe culik dan melukai Tata kek gitu?" Tanya Vito dengan keheranannya. Pria itu memang tak mengetahui kejadian yang menimpa Tata waktu SMP.

Vando menjelaskan kepada Vito sekaligus mengingat kembali kenangan buruk yang menimpa sang adik. Semua itu disimak baik-baik oleh mereka yang berada di ruangan itu.

Pria itu hanya hidup berdua dengan saudara laki-lakinya, mereka berasal dari keluarga broken home, orangtuanya berpisah setelah ketahuan sama-sama selingkuh. Ia yang saat itu masih kecil dan tak tahu apa-apa hanya mengikuti abangnya yang akhirnya merawatnya hingga besar. Akan tetapi karena sibuk untuk menghidupi sang adik, pria itu justru jarang memperhatikannya bahkan sering tak pulang, membuatnya merasa kesepian dan tak punya alasan untuk hidup.

Hidupnya yang gelap terasa penuh warna saat ia tak sengaja bertemu dengan Tata di bawah hujan. Gadis itu begitu lucu di matanya, di pertemuan pertama dirinya yang selama ini apatis merasa tertarik dengan gadis itu. Orang sekaligus gadis pertama yang membuatnya merasakan hidup. Sejak saat itu ia selalu memberikan berbagai hadiah kepada Tata secara diam-diam, di setiap hadiah itu selalu ia selipkan setangkai bunga mawar biru yang menandakan bahwa itu darinya. Ia tak mau menemui gadis itu secara terang-terangan karena dengan melihat senyum dan lesung pipi gadis itu dari jauh saja sudah membuatnya bahagia.

"Trus orang yang kita temuin waktu itu siapa?" Tanya Alden, sepertinya mereka berdua kini tengah menuntaskan rasa penasarannya.

"Orang itu pacar pria brengsek itu. Emang dasar orang gila, pacar sendiri malah disekap bahkan disiksa. Orang kayak dia nggak layak hidup." Caci maki Vando yang dihadiahi pelototan tajam oleh sang bunda. Walau itu orang jahat, tapi tak boleh berucap seperti itu, Dinar tak pernah mengajarkan anak-anaknya untuk berkata kotor begitu.

ArethaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang