Chapter 49

1.7K 133 10
                                    

Happy Rading!!!


Di sebuah taman yang sepi terlihat seorang gadis tengah termenung. Dirinya kembali mendapat sebuah barang yang tak diinginkan. Sesuatu yang membuatnya teringat dengan masa lalu yang kelam. Entah bagaimana dan siapa yang mengganggunya, ia tak tahu. Namun, sepertinya orang itu mengetahui kelemahannya.

Tatapannya kosong memandang ke depan. Tak lama seseorang menepuk pundaknya hingga gadis itu terkejut.

"Heh! Ngapain disini?" Tanya pria yang datang menghampirinya karena melihat gadis itu termenung di tempat sepi.

"Hah? O-oh Tata nggak ngapa-ngapain kok." Jawab gadis itu yang masih terkejut.

"Trus kenapa disini? Nanti di samperin penghuni pohon itu tau rasa." Candanya menunjuk pohon yang berada di depan mereka dengan niat bercanda dan menakut-nakuti gadis itu yang malah dianggapnya serius.

"Ihh, Rapel jangan gitu." Ujar Tata mulai merinding. Gadis itu mendekat ke pria yang dipanggilnya Rapel yang tak lain adalah Rafael. Pria itu sedari tadi mencari gadis mungil ini, yang ternyata malah berdiam diri sendiri disini.

"Gitu gimana?" Usil pria itu semakin menjadi.

"Nggak boleh gitu, Tata takut tau." Rengek Tata semakin merapat ke pria itu yang diam-diam malah tersenyum.

"Makanya jangan ngelamun disini. Kalo ada apa-apa kan bisa cerita ke Rapel atau Abang. Egar juga ada kalo Tata lupa." Ujar pria itu dengan nada lembut. Gadis di depannya ini memang suka memendam segala sesuatunya sendiri. Hal itu membuatnya mengkhawatirkan gadis chubby yang sudah bersamanya dari kecil ini.

"Maaf." Cicit gadis itu menggenggam ujung seragam Rafael.

Pria itu tersenyum gemas dengan kelakuan Tata. Didekapnya tubuh kecil yang sangat pas di pelukannya untuk memberi ketenangan. Walau gadis itu tidak mengatakannya ia tau ada yang sedang mengganggu pikirannya. Ia juga tidak bisa memaksanya untuk bercerita karena akan berdampak buruk untuknya.

***

"Itu timunnya napa dipinggirin semua?" Heran Vito yang melihat Tata menepikan semua timun yang sudah bercampur ke dalam makanannya.

Saat ini mereka tengah berada di kedai ketoprak pinggir jalan. Hari ini Tata pulang sekolah bersama Vito. Hal itu dikarenakan Tata yang tak mau pulang dengan Vando, sedangkan Rafael dan Edgar ada urusan. Maka dari itu, Vito mendapat tugas untuk mengantar Tata sampai rumah dengan selamat.

Di perjalanan Tata yang merasa lapar mengajak Vito untuk makan dulu, mereka memutuskan membeli ketoprak yang terlihat menggiurkan. Sayangnya Tata lupa mengatakan pesanannya untuk tidak pakai timun sehingga sekarang gadis itu sibuk memisahkannya di pinggir piring.

"Tata nggak suka rasanya." Ujar gadis itu cemberut. Vito hampir menghabiskan makanannya sementara dirinya masih menyisihkan timun di pinggir piring.

Vito terkekeh melihat gadis imut di depannya yang masih cemberut. Pria itu cepat-cepat menghabiskan makanannya hingga membuat Tata bertambah kesal, takut pria itu meninggalkannya seorang diri disini.

"Ihh, tungguin Tata makan." Rengek gadis itu saat melihat piring Vito sudah kosong.

"Lagian lama banget bocil." Cibir pria itu menertawakan Tata yang masih sibuk dengan timunnya.

"Sini!" Ditariknya piring itu, kemudian menyisihkan timun yang masih tersisa karena melihat gadis itu kesulitan dari tadi.

"Emang kenapa kalau ada timunnya? Kan Tata nggak alergi." Tanya pria itu heran.

ArethaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang