Pagi ini Zee dan Ashel sudah sampai di sekolah.sepanjang perjalanan,Zee habis habisan di ceramahi oleh Ashel. namun, Zee tidak pernah marah. Justru ia merasa senang bila Ashel sudah menasehati nya.itu tandanya Ashel masih sayang kepadanya.
Zee mengantarkan Ashel hingga kekelas nya.saat di koridor sekolah,ia dan Ashel banyak sekali mendengarkan bisikan cibiran cibiran pedas dari siswa siswi lainnya.namun,mereka tidak ada yang berani mencibir di hadapan kedua gadis itu.
Saat masih di koridor,mereka berpapasan dengan Kathrin dan Marsha.kedua gadis itu langsung menarik tangan Ashel untuk mendekat ke mereka.
"Eh,ada anak broken home guys." Ucap Marsha.
"Sha,lo apa apa an sih." Ucap Ashel.
"Lo diem Shel.lo itu gak pantes buat tukang mabok kaya dia." Ucap Kathrin dengan suara yang keras agar seluruh siswa siswi mendengarkan ucapannya ini.kini mereka sudah menjadi bahan tontonan termasuk Adel.ia juga ikut menyaksikan pertengkaran itu.
Zee masih mencoba menahan emosinya.rahangnya kini sudah mengeras,tangannya sudah mengepal bahkan buku buku jarinya sudah memutih.
"Apa? Lo mau nonjok gue? Dari dulu gue udah ingetin lo buat jauhin Ashel.tapi lo gak pernah dengerin gue."
"Kath lo apa apa an sih." Ucap Ashel.
"Tahan dia Sha."
Marsha menahan kedua tangan Ashel dengan di bantu oleh Adel.
"Jangan pernah sakitin pacar gue." Ucap Zee.
Kathrin terkekeh,"pacar lo bilang? Bentukan kaya lo gini gak pantes jadi pacar nya Ashel.bajingan busuk kaya lo di kasih untuk hidup aja udah anugerah banget. apa? Lo mau marah? Bahkan hidup lo lebih kotor dari pada tai anjing.menjijik kan,sampah,dan bodoh."
Buughh...bughh..
Azizi meninju pipi Kathrin berkali kali. emosi yang sudah ia tahan dari tadi akhirnya keluar juga.
"Anjing lo,bangsat...tai lo,jaga omongan lo anjing.lo kalau gak suka sama hubungan gue dan Ashel mending pergi dari sini.gak usah ada di hidup Ashel.seharusnya lo yang gak pantes jadi sahabat Ashel.mana ada sahabat yang gak mendukung sahabat nya."
Ashel menyentak tangan Marsha dan Adel.lalu ia mendekap tubuh Zee kedalam pelukannya.
"Udah ya,ikut aku yuk." Bisik nya di telinga Zee.
"Lo udah keterlaluan Kath.gue kecewa banget sama lo." Ucap Ashel lalu pergi menarik tangan Zee ke rooftop sekolah.
Di sana,mereka duduk di meja yang biasa Zee tempati.
"Sekarang tarik nafas...buang...ayo redakan emosi kamu.tahan ya...aku tau Kathrin udah kelewatan,tapi gak seharus nya kamu nonjok dia.kalau guru guru tau,pasti kamu bakal di DO dan aku gak mau itu terjadi."
"Maaf.aku udah gak bisa nahan emosi tadi."
"Iya gak papa.udah jangan marah lagi ya."
Zee menganggukkan kepalanya.masih meredakan emosi yang meledak ledak di dalam dirinya.kalau tidak ada Ashel tadi,sudah di pastikan nyawa Kathrin tidak akan selamat.
Ashel memberikan kecupan singkat di bibir Zee.gadis itu langsung melebarkan senyumanan nya begitu juga dengan Ashel.
Malam hari ini Ashel tengah bersantai dengan Indah dan mama nya Gracia di ruang tv.mengingat besok adalah weekand ,jadi Gracia dan Sean ingin mengajak kedua anak nya untuk sekedar jalan jalan saja.
Ashel merebahkan badannya dan menjadikan paha Gracia sebagai bantal dengan Indah yang menyandar di pundak Gracia juga.
Gracia mengelus kepala Ashel.