BAB 18

367 32 0
                                    

Setelah pulang dari rumah sakit,Zee langsung menuju ke rumah Ashel.sedari tadi kekasih nya itu selalu menelfon dan mengechat nya.namun Zee belum membalas satu pun pesan chat itu.

Zee menekan bel rumah Ashel.tidak berselang lama,terlihat wanita yang sangat ia kenal sedang berdiri di hadapannya.

"Eh Zee,dari mana aja nak? Acel udah uring uringan tuh karena kamu gak bales chat sama telfon nya."

"Maaf tante,aku tadi lagi ada urusan. hmm...Acel nya ada kan tante?"

"Ada,ada di kamar.kamu langsung ke kamar nya aja."

"Makasih tante.oh iya tan,aku nanti boleh kan ajak Acel jalan jalan?"

"Boleh dong nak,asal pulang nya jangan kemaleman banget ya."

"Siap tante.kalau gitu aku ke kamar Acel dulu ya tan."

Gracia menganggukkan kepala dan tersenyum.Zee langsung menuju kamar Ashel yang berada di lantai dua.

Tanpa mengetuk pintu,Zee langsung membuka pintu itu.ia melihat Ashel tengah berbaring di kasur dalam posisi telungkup.

Zee dengan ide jailnya langsung menghimpit tubuh Ashel.

"Aaa...siapa sih?" Ucap Ashel.

"Pacar kamu yang paling keren."

"Azizi,kamu dari mana? Kok telfon sama chat aku gak di bales sih?"

Zee menyingkir dari badan Ashel.ia merebahkan badannya di sebelah kekasih nya itu.Ashel juga ikut merubah posisinya menghadap ke samping agar ia dapat melihat kekasih nya ini.

"Kamu tadi gak di pukulin papa kamu kan?,kamu gak baru pulang dari bar kan?,kamu gak abis ngobat kan? Kamu gak abis mabok kan?" Sambung Ashel lagi.

"Ssttt...aku gak dari mana mana sayang.aku gak abis mabok,aku gak abis ngobat,aku gak abis dari bar atau pun rumah Chika."

"Terus kamu dari mana?"

"Gak dari mana mana.nanti aku cerikan deh apa yang sebenernya terjadi,tapi sebelum itu kita jalan jalan dulu mau gak? Tadi aku udah izin sama mama kamu."

"Mau lah,iya kali aku nolak ajakan pacar aku yang paling keren ini.tapi kamu janji cerita sama aku habis ini ya."

"Iya sayang,siap siap gih.aku tungguin di bawah."

"Ngapain tunggu di bawah.udah,tungguin di sini aja."

"Ya udah deh,buruan ah.keburu sore banget ntar."

"Iya iya bawel."

Kini kedua gadis itu sedang berada di sebuah taman.hari sudah gelap.sehabis makan malam,Zee mengajak Ashel untuk bersantai terlebih dahulu.dari tadi sore mereka hanya berkeliling memutari kota Jakarta.walaupun hanya jalan jalan tidak jelas saja,tetapi keduanya terlihat sangat bahagia.

"Jadi,kamu tadi siang kemana? Dari pagi aku chat dan telfon kamu tapi gak ada di bales.kebiasaan banget sih."

Zee terkekeh melihat wajah kesel dengan bibir yang di manyunkan itu.

"Sayang.." panggil Zee dengan suara yang terdengar serius.

"Iya?"

"Kamu beneran nerima aku apa ada nya kan?"

"Ya iya lah,kan aku udah pernah bilang sama kamu waktu itu.kamu lagi kenapa sih?"

Zee menggeleng sambil tersenyum."aku takut aja kalau kamu pergi.aku lebih takut kehilangan kamu dari pada kehilangan papa atau kakak aku.kamu berarti banget di hidup aku Cel."

"Pembicaraan kamu lagi menjurus kemana sih ini? Aku gak ngerti deh sama maksud kamu."

Zee memberikan sebuah amplop yang ada tulisan rumah sakit di sana.

NAUGHTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang