2 hari sudah berlalu...
Dari tadi malam Ashel selalu menanyai di mana keberadaan Zee.namun mama papa dan Indah enggan untuk menjawab di mana keberadaan kekasihnya itu.
"Sekarang jawab jujur deh,Zee di ada di mana.atau aku kerumah Zee aja buat mastiin dia baik baik aja atau enggak." ucap Ashel.
Sean memghembuskan nafasnya kasar.ia sudah merasa capek dengan ribuan pertanyaan yang sudah keluar dari mulut anak nya itu.
"Oke...oke..tapi kamu harus janji dulu untuk tenang setelah ini."
"Iya."
"Azizi udah gak ada.dia yang udah donorin matanya buat kamu.dan ini,Zee nitipin surat untuk kamu."
Ashel kaget bukan main.ia terdiam
wajahnya pucat mendengarkan bahwa kekasihnya sudah tiada."Papa bohong kan? Ma..ini gak gak bener kan?"aku cuma mimpikan?" Ashel menangis.
Gracia membawa Ashel kedalam dekapannya.."enggak sayang.ini beneran dan kamu juga gak lagi mimpi.mata yang sekarang ini adalah mata Zee.dia yang udah donorin matanya untuk kamu."
"Kenapa ma...kenapa harus Azizi.aku masih butuh Azizi untuk ada di samping aku ma pa..."
Sean juga ikut memeluk Ashel dan istrinya.
"Sekarang Zee udah tenang di sana nak. Zee udah gak ngerasain sakit lagi.dia bakal selalu ada di dekat kamu.selalu jagain kamu dan selalu ada di hati kamu.kamu harus jaga mata itu.inget gak apa kata Zee kalau dia gak suka liat kamu nangis pakai mata dia?"
"Tapi aku gak bisa jauh dari Zee pa..."
"Kamu gak jauh dari dia sayang.Azizi selalu ada di dekat kamu sampai kapan pun." Ucap Gracia.
"Zee jahat...Zee jahat udah ninggalin aku."
"Hey nak,Azizi gak jahat.ini udah waktu nya aja buat dia istirahat.dia udah gak capek lagi buat cuci darah,dia udah gak capek lagi buat minum obat,dan yang terpenting dia udah gak ngerasain sakit lagi.sekarang,mata nya dia ada di kamu.kamu harus jagain mata itu dengan baik.karena itu satu satunya pemberian dari Zee untuk kamu sayang.Zee sayang banget sama kamu Cel." ucap Sean menghapus air mata Ashel.
"Aku mau ke makam dia sekarang."
"Ayo,papa mama anterin."
Dan kini Ashel,Sean dan Gracia sudah sampai di depan makan Zee.
Ashel sudah menangis histeris.ia memeluk gundukan tanah yang sudah terlihat mulai mengering itu.
"Zee..kamu kenapa lakuin ini.mana janji kamu mau nemenin aku sampai kapan pun? Mana janji kamu mau terus ada di dekat aku.mana janji kamu mau sembuh kaya dulu lagi.aku gak sanggup kalau harus jauh sama kamu Zee. Aku sayang,aku cinta sama kamu.kamu tega sama aku.kamu tega ninggalin aku sendirian disini.kamu jahaaatt Zee...kamu jahat.."
Ashel memukul mukul gundukan tahan itu.Sean dan Gracia pun memeluk Ashel untuk menenangkan gadis itu.
Sudah 3 jam mereka disana.namun Ashel masih enggan untuk di ajak pulang. ia terus bercerita kepada makam itu seolah olah Zee ada di dekat nya.
"Sayang pulang yuk."ajak Sean.
"Aku masih mau disini pa.aku masih mau nemenin Zee.kalau aku pulang,Zee sendirian di sini pa."
"Cel,kamu jangan kaya gini sayang,Zee pasti sedih ngeliat kamu terpuruk kaya gini.Zee gak suka liat kamu sedih apalagi tangisi dia.Zee udah tenang di sana.dia udah gak ngerasain sakit lagi.dia pasti bakal selalu ngeliat kamu dari atas sana.percaya lah sama papa mama nak."