Setelah selesai mengobati luka di punggung Zee.Ashel menyuruh Zee untuk membalikkan badannya agar ia dapat mengobati luka yang ada di wajah Zee.
Gadis itu sangat telaten.Zee sedari tadi sibuk memperhatikan wajah Ashel yang jaraknya sangat dekat.wajah serius itu semakin terlihat mempesona di matanya.
"Kamu kenapa sih liatin aku mulu?" Ucap Ashel masih fokus pada luka luka Zee.
"Orang kamu ada di depan aku,ya aku liatin lah."
Ashel diam."bentar ya,dikit lagi ini."
"Kamu cantik banget sih.aku makin cinta deh sama kamu."
"Kamu muji aku karena aku obati kamu ya?"
"Enggak.ini itu fakta.kamu tanya in aja sama orang buta,pasti mereka bilang kalau kamu cantik."
"Orang buta mah mana bisa ngeliat Azizi Asadel."
"Tapi sumpah deh,kecantikan kamu itu bertambah 200% kalau di liat dari jarak sedeket ini.mama kamu dulu ngidam apa sih? Kok bisa anak nya cantik banget."
Ashel menekan luka yang ada di bibir Zee.
"AWW...kok di teken sih.sakit tau."
Ashel membersihkan sampah sampah bekas membersihkan luka Zee.
"Katanya udah kebal." Ucap Ashel.
"Ya kalau kamu teken sakit lah.ah kamu mah." Zee memanyunkan bibirnya.Ashel tersenyum gemas melihat wajah kesal kekasih nya ini.
"Ulu..ulu...ulu...bayi besar aku ngambek ya? Sini sini aku cium dulu biar sembuh."
Cup..
Satu kecupan singkat mendarat di bibir Zee.Azizi langsung mengembangkan senyumannya.
"Masih sakit lagi gak?" Tanya Ashel menangkup kedua pipi Zee.
"Enggak,kan udah kamu obati pakai obat paling ampuh dari segala obat."
"Itumah mau kamu.udah pakai baju sana.gak malu apa aku liatin?"
"Ntar aja deh.aku mager mau ngambil baju.lagian ngapain malu sih.kan sama kamu doang."
"Ntar kakak kamu masuk."
"Gak akan,pintunya udah aku kunci."
Zee membaringkan badannya dan menjadikan paha Ashel sebagai bantal.ia meneliti setiap inci wajah Ashel dari bawah.Ashel menunduk dan mengelus kepala Zee.
"Makasih ya." Ucap Zee.
"Iya sama sama.jangan berantem lagi."
"Aku gak berantem,jalang itu aja yang nyari gara gara sama aku."
"Sama aja ujung ujung nya berantem."
"Iya deh."
"Eh,aku lupa ngabarin mama kamu Cel." Azizi terlihat sangat panik.ia bangkit dan mencari ponsel nya yang ntah berada di mana.
"Udah,rebahan sini lagi.aku udah chat mama tadi dan bilang kalau aku main di rumah kamu."
"Mama kamu gak marah kan?"
"Ya enggak dong.lagian rumah kita deketan gini juga.mama pasti gak akan khawatir."
Zee pun merebahkan lagi badannya.Ashel mengelus perut rata Zee yang terekspos itu.
"Kamu mau?" Tanya Zee tiba tiba.
Ashel menaikkan sebelah alisnya.
"Mau apa?"
"Mau anu,hm..."
"Aku tampol ya.kamu pikir aku gak ngerti maksud kamu apa?"
Zee tertawa melihat wajah Ashel yang memerah seperti kepiting rebus.