Kini kedua gadis itu sudah masuk kedalam ruang operasi.Ashel sudah di suntik bius dan sudah tidak sadarkan diri lagi.
"Kamu siap Zee?" Tanya Dokter.
"Aku boleh sambil genggaman tangan sama Acel kan dok?"
"Boleh."
Dokter membantu Zee agar mereka saling bergandengan tangan.
"Aku udah siap dok."
Dokter mengangguk dan mulai mencabut semua alat alat penyunjang hidupnya untuk membantu jantung itu berdetak di tubuh Zee.berlahan garis di monitor itu terlihat semakin lurus.dan mata Zee pun tertutup sambil melihat ke arah Ashel dan tersenyum.
"Aku cinta kamu Ashel." Gumam nya dan sudah tidak sadar kan diri.
Sean dan Gracia awalnya kaget,melihat Johan dan Aran berada di rumah sakit ini.Johan pun memberi tau tentang fakta ini kalau Azizi lah yang mendonorkan matanya untuk anak mereka.
Gracia dan Sean pun menangis.mereka sama sama memeluk Johan dan mengucapkan terima kasih.
"Ini yang terbaik untuk anak kamu Sean, Gre.Azizi udah gak sanggup lagi untuk bertahan di tengah penyakit nya ini. aku harap mata anak aku dapat bermanfaat untuk anak kalian."
"Sekali lagi terimakasih banyak Han.kami gak tau gimana lagi cara untuk membalas jasa anak kamu.Azizi anak yang kuat banget."
"Aku juga mau berterima kasih sama kalian.berkat kalian,Azizi bisa merasakan kasih sayang yang tulus terutama dari Ashel."
Operasi berjalan dengan lancar, sahabat sahabat Ashel datang kerumah sakit. mereka sudah tau siapa orang yang sudah rela mendonorkan matanya untuk Ashel.tentu Kathrin dan Marsha merasa sangat menyesal atas perbuatannya selama ini kepada Zee.mereka belum sempat untuk meminta maaf kepada gadis yang selalu mereka anggap gadis brandalan itu.
"Zee maafin kita gak ya Del?" Tanya Marsha.ketiga gadis itu sedang duduk di depan ruangan rawat Ashel.
"Pasti Sha.waktu itu Zee bilang sama gue kalau dia udah maafin kita jauh sebelum kita minta maaf sama dia.dia mau kita harus jagain Ashel.kita harus gantiin posisi dia untuk selalu ada buat Ashel."
"Gue janji bakal selalu ada untuk Ashel." Ucap Kathrin.
°°•○•°°
Kebesokan harinya..
Kini pemakaman Zee sudah selesai. semua warga sekolah beserta guru guru datang untuk melihat proses pemakaman gadis itu.
Semua yang ada di sana terlihat bersedih. keluarga Ashel sedari tadi sudah menangis.Johan dan Aran terlihat sangat tegar di depan pemakaman Zee.
Proses memakaman sudah selesai. berlahan para pelayat membubar kan diri setelah mengucapkan turut bela sungkawa kepada Johan dan Aran.
Dan di makan ini,tinggal lah Johan, Aran, Kathrin,Marsha,Chika,Olla,Oniel dan Adel.keluarga Ashel sudah harus balik ke rumah sakit karena hari ini perban yang ada di mata Ashel akan di buka.
Johan mengelus batu nisan yang bertuliskan nama anak nya.
"Zee..papa bangga banget sama kamu nak. kamu yang tenang di sana ya.papa dan kakak janji akan terus dateng ke rumah baru kamu. Papa dan kakak juga janji akan berubah sesuai keinginan terakhir kamu Zee.papa pulang dulu ya nak.papa sayang kamu." Johan mencium batu nisan Zee dan berdiri.
"Gue pulang dulu Zee.lo adik gue yang paling baik.kebaikan lo bakal di kenang semua orang. Gue sayang sama lo."
Aran berdiri."om pulang dulu ya.kalian jangan lama lama disini.lihat langit nya udah mendung." Ucap Johan kepada ke 6 gadis itu.