Hari senin ini Zee tidak sekolah.karena hari ini adalah hari pertamanya untuk cuci darah.
Zee sudah menceritakan hal ini kepala ART nya tentang penyakit yang ia idap. tentu ART nya merasa sangat sedih melihat kondisi nona muda nya.
Pagi ini bi Surti memaksa Zee untuk di antar saja kerumah sakit nya.bi Surti sangat khawatir dengan nona muda nya ini. tadi ia juga sudah menawarkan diri untuk menemani Zee.namun,gadis itu tidak mau.katanya mau sendiri aja.
Zee di antar oleh supir pribadi keluarga nya yang bernama pak Maman.
Di sepanjang perjalanan menuju rumah sakit,Zee bertukar kabar kepada Ashel
Acel❤️
Sayang,aku udah di jalan mau kerumah sakit nih.kamu doa kan aku ya.aku takut sayang.
Iya sayang,semangat untuk hari ini.maaf aku gak bisa nemenin.tapi aku janji setiap hari sabtu aku bakal temenin kamu.kamu pergi sama siapa Zee?
Sama pak Maman.di anterin aku nya.bibi gak ngebolehin aku kerumah sakit sendirian.
Bibi udah tau kalau kamu sakit?
Udah,aku cerita ke bibi tadi malem.
Oohh gitu,syukur deh.setidaknya gak cuma aku doang yang tau kalau kamu sakit.
Iya sayang.ya udah,belajar sana.semangat belajar nya ya kesayangan Azizi.
Kamu juga semangat ya sayang.nanti kalau udah selesai cuci darah,kabarin aku ya.aku cinta kamu.
Iya sayang.aku cinta kamu juga.
Kini Zee sudah sampai di rumah sakit.Zee menyuruh pak Maman untuk menunggu di mobil saja.
Ia langsung menuju ke ruangan dokter Lukman.dokter yang menangani nya kemarin.
Sebelum melakukan cuci darah,kesehatan fisik Zee di periksa terlebih dahulu.dokter memeriksa tekanan darah, suhu tubuh, dan berat badan.
Setelah nya Zee di bawa oleh dokter Lukman dan suster ke sebuah ruangan.di sana tidak hanya ada dirinya.ada beberapa orang juga yang sedang cuci darah.
Terdengar suara ringisan kecil dari bibir Zee.ia melihat darah darah yang mengalir kedalam sebuah mesin.namun semua orang yang ada di sana terlihat santai.
Zee di suruh untuk berbaring di brankar.dokter Lukman dan suster ternyata sudah mempersiapkan segala kebutuhan untuk nya.
Dokter Lukman mulai mengecek semua alat alat apakah masih ada yang kurang atau tidak.sesekali ia mencuri pandang ke arah Zee.terlihat wajah gadis itu sudah pucat karena takut.
"Gak papa Zee.ini gak sakit kok." Ucap dokter Lukman.
"Tapi aku takut dok.baru pertama kali soalnya."
"Udah,santai aja.kamu kesini sendirian?" Dokter Lukman mulai menancapkan jarum yang terhubung ke mesin.
"Ssshhh....aw."terdengar ringisan kuat dari bibir Zee."iya dok,tapi aku kesininya sama supir."
"Papa mama kamu kok gak ikut?"
"Papa mama udah pisah dari aku kecil.mama udah nikah lagi dan menetap di luar negri.kalau papa gak pernah perduli sama keluarga.dia jarang pulang, lebih suka tidur di hotel sama jalang. sebenernya aku punya kakak laki laki.tapi dia sama aja kaya papa.jarang pulang."