BAB 23

358 35 0
                                    

Hari ini Zee tidak menjemput Ashel untuk pergi kesekolah bareng.tadi pagi Ashel memberi kabar bahwa hari ini ia ada urusan keluarga sebentar.Ashel tetap masuk sekolah,namun datang nya agak telat.

Kini Zee sudah sampai di sekolah. ia langsung menuju ke kelasnya.ntah kenapa,perasaannya hari ini tidak enak.seperti ada yang mengganjal di hati nya.namun ia tidak tau apa itu.

Ashel belum datang kesekolah.hingga saat bel keluar main pun,gadis itu belum juga datang ke sekolah.Zee sedari tadi sudah mengirimkan pesan kepada Ashel.namun tidak kunjung di balas. padahal biasanya gadis itu pasti langsung membalas pesan chat nya.

Kini Zee sedang berada di taman belakang sendirian.ia terus melihat ke layar ponselnya.siapa tau kekasih nya itu membalas pesannya.perasaannya semakin tidak enak.

Saat asik melamun,ponselnya berdering. terlihat nama acel❤️ di sana. Tanpa menunggu lama,Zee pun langsung mengangkat telfon itu.

"Halo sayang,kamu kemana aja? Kok belum masuk sekolah.chat aku juga gak pernah di bales dari tadi pagi."

"Ha-halo Zee."

"Tante,Acel nya mana tante?"

"Ac-acel kecelakaan nak.sekarang Acel masih di tangani dokter."

Jantung Zee langsung sakit karena kaget. ia memegang dada kirinya.

"Aww..sshh,Acel ad-ada di rumah sa-sakit mana ta-tante."

"Di rumah sakit permata nak."

"Ak-aku kesana sekarang."

Zee langsung mematikan sambungan telfon itu.dengan jantung yang masih terasa sakit dan nafas yang terasa sesak. Zee berusaha untuk keparkiran.setelah sampai di dalam mobil nya,ia langsung meminum obat jantung nya.untuk saja obat itu sengaja selalu di letak dalam mobil nya.untuk jaga jaga kalau jantung Zee tiba tiba kambuh.

Setelah selesai minum obat,Zee langsung melajukan mobil nya menuju rumah sakit yang di katakan Gracia tadi.

Hanya membutuhkan waktu 10 menit,kini Zee sudah sampai di rumah sakit.ia terus berlari mencari kamar rawat Ashel.

Dari kejauhan ia melihat mama dan papa Ashel beserta kak Indah sedang duduk di kursi besi depan ruangan.Gracia dan Indah tampak menangis sedangkan Sean papa Ashel sedang menenangkan anak dan istri nya itu.

Zee buru buru menghampiri keluarga itu."tante,gimana keadaan Acel tante?" Tanya nya sambil mengatur nafas.

"Ashel masih di tangani dokter nak." Ucap Gracia.

"Acel kok bisa kecelakaan tante?"

"Tadi pagi Ashel ngikut tante,om sama kak Indah ke acara resepsi pernikahan temen om.tapi Acel nyusul.nah,udah itu Acel pamit mau pergi kesekolah di anter sama pak Didi.pas lagi nungguin lampu merah, ada truk yang melaju.rem truk itu blong dan menabrak pengendara yang sedang nungguin lampu merah itu. korbannya banyak,termasuk Acel dan pak Didi." Ucap Sean.

"Pak Didi gimana kabar nya om?"

"Pak Didi udah gak ada.sedangkan Acel masih di tangani.dokternya belum keluar dari tadi."

Zee melihat ke arah kamar Ashel yang hanya di batasi oleh kaca saja.ia dapat melihat Ashel sedang terbaring lemah dengan alat alat yang menempel pada tubuh kekasih nya itu.kekasih nya itu sedang berada di ruangan steril.terlihat Ashel juga masih di periksa oleh dokter.

terlihat Ashel juga masih di periksa oleh dokter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zee berdiri di dekat kaca pembatas itu. jantung nya tiba tiba sakit lagi.ia memegang dada kirinya.

"Aww...ssshh." ringisannya terdengar oleh Indah.

"Lo duduk dulu Zee."

"Gue gak bisa kak. Gue harus liat Acel terus." Ucap nya masih memegang dadanya.

Tidak berselang lama,dokter pun keluar dari ruang steril itu. Semua yang ada di sana langsung berdiri mendekat ke arah dokter.

"Gimana keadaan anak saya dok?" Ucap Gracia.

"Ashel mengalami benturan yang sangat keras pada kepalanya.itu yang mengakibatkan Ashel koma.ada kemungkinan terjadi rusakan pada syaraf yang ada di kepala nya.dan lebih parahnya lagi Ashel bisa saja mengalami kebutaan. tapi ini belum pasti,kita lihat saja saat Ashel sudah sadar nanti nya.bapak dan ibu harus selalu berikan doa yang terbaik untuk Ashel."

"Kapan Ashel sadar dok?" Tanya Zee masih terus memegangi dada kirinya.kini ia juga sudah berpegangan pada dinding. nafas nya sudah semakin sesak.

"Saya tidak tau pasti kapan Ashel akan sadar.bisa saja besok,atau sebulan kedepan atau bahkan setahun.kita tidak bisa pastikan.yang terpenting doa dari keluarga."

Gracia,Zee dan Indah sudah menangis. "kalau begitu saya permisi.kalau ada apa apa panggil saya langsung."

Dokter dan suster itu pun pergi dari hadapan keluarga Ashel dan Zee.
Zee bersandar pada dinding dan meluncurkan badannya hingga ia terduduk di lantai.ia mengerang kesakitan pada dada nya.

"Aarrggg."

Sean langsung membantu Zee dan menduduk kan gadis itu pada kursi besi.

"Lo bawa obat lo kan Zee?" Ucap Indah dan hanya diangguki oleh Zee.

Indah langsung merogoh saku jaket kulit Zee.ia langsung mengambilkan obat obatan Zee.

"Minum dulu." Ucap Gracia memberikan air mineral milik nya.

Zee pun meminum obat nya dan tidak berselang lama,ia sudah merasa enak an. Gracia memeluk Zee dengan erat.

"Kamu tenangin dulu diri kamu Zee.kita di sini juga sama sama sedih.kamu masih mau liat Acel sadar kan nak?"

Zee hanya mengangguk."jaga jantung kamu dulu.tunggu Acel sadar." Ucap Gracia.

Kebesokan hari nya Gracia,Sean dan Indah baru saja pulang dari proses pemakaman pak Didi.dari kejauhan,mereka sudah melihat Zee yang berdiri di depan ruangan Ashel sambil memandang ke arah dalam ruangan.

Keluarga itu mendekat."kamu gak sekolah Zee?" Tanya Sean.

Zee hanya menggeleng tanpa melihat ke aras sumber suara.

"Nanti papa kamu bisa marah Zee kalau kamu gak masuk sekolah." Sambar Gracia.

Zee melihat ke arah Gracia."Papa udah tau kalau aku ke sini tante."

"Ya udah,kamu udah makan siang belum? Obat nya udah di minum?"

"Udah tante."

"Duduk dulu dong.kamu gak capek apa berdiri mulu."

"Aku mau lihat Acel tante."

Keluarga Ashel hanya menghembuskan nafasnya kasar.kekasih anak nya ini memang sangat keras kepala.

Hingga sore hari nya pun Zee masih betah berada di luar ruangan Ashel bersama Indah.Gracia dan Sean sudah pulang untuk bersih bersih.

Sedari tadi tidak ada suara di antara ke dua gadis itu.

"Kak." Akhirnya Zee memecahkan keheningan.

"Hm?"

"Kalau lo jadi gue,apa yang harus lo lakukan di saat pacar lo terbaring lemah kaya gini?"

"Nungguin dia sampai sadar."

"Kalau lo penyakitan kaya gue, lo masih setia nungguin pacar lo sadar?"

"Iya."

"Kak."

"Iya?"

" menurut lo,gue masih ada harapan untuk hidup sama Acel selamanya atau enggak?"

"Masih Zee. Lo harus bantu doa agar Acel sadar.dan lo juga harus bisa jaga kondisi lo biar bisa terus bertahan untuk Acel."

" lo gak pulang Zee? Ini udah sore banget loh.ntar lo di cariin sama bokap dan kakak lo." Sambung Indah.

Zee menggeleng."gue tetep mau disini sampai Acel bangun."

"Lo juga harus mentingin kesehatan lo Zee.lo harus banyak istirahat juga.Acel pasti sedih kalau tau lo gak jaga kesehatan lo."

Zee hanya diam saja.matanya tidak pernah terputus memandang ke arah Ashel yang berada di dalam sana.

NAUGHTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang