"My Sunshine, come on.. wake up love." Sakti berbisik lembut di telinga Alif, membangunkannya dari tidurnya yang terlihat sangaat nyenyak karena begitu panasnya percintaan mereka malam tadi, percintaan mereka untuk pertama kali.
Alif yang tidak mengenakan apapun dan terbalut dibalik selimut tebal, mengernyitkan keningnya, merasa terganggu dengan hembusan nafas Sakti di telinganya. Alif menggeliat dan menarik selimut hingga kepalanya tertutup.
Sakti terkekeh, laki-laki itu segera menyusup dibalik selimut Alif, ia menggelitik pinggang Alif agar ia segera membuka matanya.
"Aaah Mas Sakti, Alif masih mau tidur.. capek banget." Alif merengek sekaligus kesal, matanya pelan-pelan terbuka dan ia melihat mata suaminya yang menatapnya penuh sinar canda.
"Capek ya Lif?"
"Iya."
Alif menutup matanya kembali, kemudian kembali tidur, kali ini ia bergelung dan mejadikan Sakti sebagai gulingnya. Tawa kecil meluncur dari mulut Sakti, laki-laki itu merasa begitu superior karena bisa membuat Alif kelelahan sekaligus merasa puas di malam pertama mereka.
"Alif, My Sunshine, My Beloved Wife, My Life-Mate... katanya mau ke surga bersama, tapi kok dibangunin buat sholat subuh aja susah." Sakti berkata lembut, sambil mencium ubun-ubun Alif.
Tiba-tiba gadis itu terjaga, matanya yang bulat memandang wajah suaminya.
"Eh, sudah azan subuh ya Mas?"
"Belum, masih satu jam lagi." Sakti nyengir, ia suka sekali melihat ekspresi wajah Alif ketika terkejut, matanya yang bulat begitu lucu dan sekaligus terlihat lugu.
"Yaelah Mas.. kalo gitu bangunin satu jam lagi dong." Alif berbalik, memunggungi Sakti. Ia merasa sangat kesal dengan keusilan suaminya.
"Mmm, Sayang... maksudku bangun jam segini biar kita bisa bercinta lagi." Sakti memeluk Alif daari belakang, laki-laki itu menenggelamkan wajahnya di helaian harum rambut istrinya.
Punggung Alif seketika kaku.
"Mas, satu jam lagi subuh lho..memangnya sempat?"
"Sempat, paling cuma setengah jam. Setelah itu kita bisa mandi wajib dan sholat subuh berjamaah."
"Setengah jam? Bukannya malam tadi kita melakukannya berjam-jam?"
Sakti terbahak, ia mencium pundak Alif dan sedikit mengigit lembut kulit halusnya.
"Alif, kalau malam tadi itu spesial, berbeda. Aku membuatmu tubuhmu siap untukku serta membuatmu merasakan kepuasan terlebih dahulu, sebelum penyatuan tubuh kita." Sakti berbisik serak karena gairah, tubuh laki-laki itu menegang karena mengingat mereka bercinta begitu panas semalaman. Laki-laki itu mengingat bagaimana Alif mendesah, mengerang ketika ia mencumbui tubuhnya.. serta istrinya mencapai kepuasan berkali-kali sebelum ia menyatukan tubuh mereka. Dan begitu tubuh mereka menyatu, reaksi Alif di luar perkiraan Sakti.. istrinya sanggup mengimbangi dirinya dalam bercinta.
Sakti meneguk ludahnya, sekarang laki-laki itu sangat ingin kembali bercinta dengan pengantinnya..
"Boleh aku bertanya Lif, bagaimana rasanya malam tadi?"
Alif berbalik, menatap Sakti dan mencium suaminya lembut.
"Ga bisa diungkapkan dengan kata-kata."
"Enak?"
Alif mengangguk malu-malu.
"Jadi sekarang mau lagi?" Senyum Sakti merekah, bangga bahwa istrinya mengakui keperkasaannya malam tadi.
Alif kembali tersenyum, pipinya memerah lalu mengerjap. Tanda ia bersedia akan permintaan Sakti.
Sakti segera memeluk Alif dan mulai merayu serta membuai tubuh istrinya dengan tangan dan bibirnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/36165334-288-k727590.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Bride
Roman d'amourkau tidak dapat mengatur hati untuk jatuh pada siapa.. PS. Semua part akan sy upload kembali secara bertahap... Happy reading!