Miss you so much

997 74 2
                                    

Raka; "jangan jadi pembaca goib woiiiii vote yang banyaaaaaaaakkk, entar gue sering up"
.
.
.

Raka berjalan dengan gontai memasuki area mansion itu, kepalanya menunduk menatap lantai yang akan ia pijaki sampai pada sofa ruang tamu pemuda itu langsung mendaratkan tubuhnya pada sofa itu, melempar asal tas sekolahnya lalu memejamkan mata untuk menghilangkan rasa penat sekejap.

Sungguh hari ini dirinya begitu lelah, seharian selama di sekolah otaknya harus bekerja ekstra karna ia menyusul ulangan matematika yang tertinggal karena terhalang ia sakit.

Tak lama setelah beberapa menit anak itu memejamkan matanya ia mulai terlelap, dan bertepatan tiga orang memasuki mansion itu mereka terhenti sejenak memandang seorang pemuda yang masih memakai seragam sekolah itu terlelap dengan damai. Seorang wanita di antara mereka Menghampiri Raka dengan tatapan penuh kerinduan.

Ia mensejajarkan tubuhnya pada Raka yang berbaring dengan kepala miring,

Wanita itu mengelus perlahan pipi nya dengan lembut, kemudian di lanjut dengan ciuman yang lama di pipi itu, air matanya keluar tanpa di perintah sekali lagi ia mencium nya namun bukan pada satu tempat saja melainkan di seluruh wajah itu, hingga m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita itu mengelus perlahan pipi nya dengan lembut, kemudian di lanjut dengan ciuman yang lama di pipi itu, air matanya keluar tanpa di perintah sekali lagi ia mencium nya namun bukan pada satu tempat saja melainkan di seluruh wajah itu, hingga membuat tidur pemuda itu terganggu. Erik yang melihat kakak nya akan bangun berjalan cepat mengelus perlahan rambut itu dan menepuk pelan pantatnya sampai Raka nyaman dengan posisinya, lalu terlelap lagi.

"Jangan sekarang dulu mom" ucap Erik setelah menenangkan tidur Kaka nya.

"Then when is it boy, eight years is not enough, Mommy misses him so much." Wanita itu menatap anaknya yang terlelap dengan rasa rindu yang mendalam.
Ia menatap suaminya yang sedang mengangkat anaknya di gendongan koala.

"Daddy really misses you boy"
Pria itu tak mau kalah dengan istrinya, ia mencium setiap inci wajah anaknya dengan penuh kerinduan.
Raka menggeliat tak nyaman, tidurnya terganggu, pria itu mengubah posisi anaknya menyamping supaya bisa lebih puas untuk mencium pipi itu.

"Look, doesn't he look like you?" Ia memandang wajah Raka dengan berbicara pada istrinya.

"Yes, you're right, but why is his body so small?, Erik"

Yang di tanya langsung menoleh pada sumber suara
"It's very difficult to eat, sometimes I only have breakfast in one day, if it wasn't for me or Sis Fitri to remind or force him maybe he would ignore it."

"Forgive papa, papa Promise to fix everything, papa loves you"

Cup

Pria itu mencium pipi kiri Raka sedangkan wanita itu mencium pipi Kakan Raka, momen yang sangat langka dan Erik tidak mau melewatkan nya ia mengabadikan momen itu lalu mengirimnya pada kak Fitri.

Pria itu bernama Leonard Edward Greyson laki laki berkepala lima dan seorang ayah dari empat anak, istrinya bernama Amelia Earhart Greyson wanita cantik yang masih berusia empat puluh lima tahun dan merupakan ibu dari keempat anak Leonard, ada suatu peristiwa di masa lalu yang menyebabkan hancurnya keluarga itu, dan salah satunya Raka sendiri.

Anak itu merupakan di antara mereka yang paling hancur, masa lalunya bersama ke dua orang tua yang membuatnya begitu trauma dan menimbulkan sebuah penyakit yang hanya dirinya sendiri yang tau.

Karna kejadian delapan tahun lalu, tidak ada lagi Raka yang ceria, tidak ada lagi Raka dengan segala tingkahnya selama beberapa bulan, hingga ia memutuskan untuk pergi dari mansion utama di luar negeri itu menuju ke Indonesia di tempat Kaka sepupunya, dan siapa sangka adiknya yang begitu cuek itu mengikuti nya, awalnya Raka menyuruh Erik untuk kembali namun karna keras kepala dan kekehuan Erik, ia menyerah.

Awalnya juga Raka hanya acuh dan tak peduli namun sifat overprotektif Erik muncul saat ia memasuki jenjang SMP, ia selalu meminta Erik untuk tidak usah ikut campur atas segala yang ia lakukan jika hanya untuk menjadi mata mata keluarganya, ia berontak namun Erik lebih keras kepala. Segala apa yang di inginkan Raka selalu di larang oleh Erik.

Erik juga selalu meyakinkan dan berkata ia hanya ingin selalu di dekatnya, ia juga selalu mengatakan jika tidak menjadi mata mata keluarganya. Sampai di situlah Raka percaya dan mulai menerima Erik.

Bersambung...

Dikit guys maaf ya penting up nanti jika sempet aku usahain buat Doble up.

Seperti biasa,,
See you the next part>

RAKA GREYSON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang