25.

552 33 1
                                    

Masih di hari yang sama dan keadaan yang masih sama, Raka ya,, anak itu masih terus saja rewel Bahakan sekarang ia sudah menempel pada Erik tak mau di lepas,

Dan jadi lah kemana mana Erik akan berjalan, ia selalu menggendong Raka ala koala, jika di lepas maka bisa di pastikan anak itu akang mereog lagi,

Kini dokter Naufal berada di dalam ruangan Raka, ia hendak memasangkan kembali selang jarum infus yang sudah di lepas anak itu, namun yaa bisa kalian tebak sendiri lahh gimana anak itu yang sudah nangis dan tak mau di sentuh, oleh siapapun kecuali Erik.

Dan kini dokter Naufal menyarankan untuk di beri obat bius supaya anak itu yang sedari pagi menangis bisa istirahat, dan lebih mudah menyelesaikan pekerjaannya, dan kini ia harus bekerja lumayan ekstra untuk membujuk anak itu supaya mau di suntik.

"Om kasih apapun dehh kalau Raka menurut" ia mendekat sambil menyembunyikan jarum suntikkan itu di belakang punggungnya, Raka yang melihat om nya itu mendekat seketika kembali menangis.

"Hiks gak mau jangan Deket Erikk usir om nau hiks"

Erik melirik ayahnya yang memberi kode supaya memberikan Raka padanya, dan Naufal menganggukkan kepala saat mendapat kode sedikit menjauh sebentar,

Raka terbelalak kaget karna merasa tubuhnya melayang berpindah tempat, Leonard langsung mendudukkan diri di sofa sambil memposisikan Raka tertidur menyamping,

"Gak mau gak mau lepasinnn hiks hiks jahat tt Raka gak mauuu" pekiknya saat di rasa lengan baju pendek yang di kenakannya terangkat, dan di lap dengan seperti tisu basah yang dingin di di kulitnya,

Erik langsung memegang kaki kakanya yang memberontak, Leonard langsung menyuntikkan obat bius itu pada lengan pasien kecilnya itu, tak memperdulikan pekikan serta berontakan atau tangisan dari anak itu, setelah di rasa obat sudah sedikit bereaksi, karna tenaga Raka yang tidak sekuat tadi Leonard mengendurkan pegangannya,

"Sudah, gak sakit kan mau di suntik aja kayak mau di makan singa" ejek Naufal melihat Raka yang sudah tak nangis lagi, di gantikan dengan sesegukan saja dan matanya yang mulai sayup,

Leonard yang melihat anaknya sudah mengantuk pun, mengelap ingus serta air mata yang tertinggal di pipi, lalu mulai menggendongnya lagi, dan meletakkannya di ranjang,

Mata Raka sedikit memberat, tapi sebisa mungkin ia tahan, ia tak mau tidur karna takut jika nanti ia tidur maka dokter gadungan itu akan melakukan sesuatu pada tubuhnya,

Leonard ikut tidur di samping anaknya, mengelus pelan mata yang sayup sayup itu, karna anak nya memaksa untuk tetap terjaga,

"Tidur papa temani,"

"Pusing" lirihnya, mendengar itu Leonard memijat pelan pelipis anaknya, dan perlahan lahan mata yang semula di paksa untuk terbuka kini sudah tertutup sempurna, dan di gantikan dengan dengkuran halus yang terdengar,

Di rasa anaknya sudah tertidur pulas, Leonard turun perlahan dari brankar, lalu menyuruh Naufal melakukan pekerjaannya,

Amelia memang tidak ada di sana karna wanita itu di suruh Leonard mengambil beberapa pakaian Raka di rumah, dan perlengkapan lainnya,

"Ini pahh" ujar Erik memberikan minyak telon, pada papanya.

"Hm," setelah pekerjaan Naufal selesai dokter itu langsung pamit keluar mengurus pasien pasiennya yang lainnya,

Leonard mendekati brankar anaknya, lalu mengangkat sedikit piayama rumah sakit dari Raka sebatas dada, mengoleskan minyak telon ke seluruh badannya, bahkan saat mengoleskan pada bagian punggung Raka, anak itu sedikit di miringkan, lalu beralih pada bagian kaki,

Melepas baju Raka yang sudah basah karna keringat dan air mata itu, di gantikan dengan pakaian yang di bawa oleh Amelia, jarak lima menit Naufal keluar Amelia memasuki kamar nya,

Tak lupa juga Leonard memasangkan kaos kaki pada, Raka setelah membaluri lebih banyak minyak telon bagian telapak kaki,

Setelah di rasa pekerjaannya selesai, Leonard menghampiri istrinya di sofa yang memerhatikan dirinya juga, Erik sendiri sudah pergi keluar entah kemana, kesempatan untuk keluar ini juga mungkin tidak lama jadi ia tak mau menyia nyiakannya,

"Mas mau ke ruangan Naufal sebentar, kamu di sini sendirian gak papa kan?"

"Hm, gak papa mas lagian juga aku mau membereskan perlengkapan ini di lemari ini dulu" menunjuk lemari rumah sakit yang tersedia di ruang tamu tunggu.

"Hm mas pergi dulu, kalau Raka bangun kamu pencet tombolnya, karna mungkin nanti setelah bangun anak itu sedikit lebih rewel dari tadi karna tadi di bilang sebum tidur pusing"

"Iya mas iya, udah kamu sana"

Kemudian Leonard keluar dari ruangan itu setelah mencium kening istrinya,

Bersambung...

Segini dulu sedikit ya? 🙏 Gak sesuai ekspektasi..

See you the next part>>

RAKA GREYSON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang