Ini agak pendek soalnya aku gak ada ide dari seminggu yang lalu.
Oh ya, insyaallah aku up setiap malming atau hari minggu.
Kalau ada typo atau kesalahan tanda baca mohon dimaafkan dan dikoreksi, karena aku malas membaca ulang🙃
𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨~(◕ᴗ◕✿)
•
•
•
•
•
Reinand terbangun dari tidurnya, dia melirik jam yang menunjukkan pukul 4 pagi. Saat ingin bangun dari tidurnya dia merasakan tengah memeluk sesuatu.Dia menunduk dan mendapati seorang remaja tengah tertidur pulas di dalam pelukannya, dia baru ingat bahwa semalam dia meminta remaja itu untuk tidur bersamanya.
Sosok remaja itu tak lain adalah Aley.
Reinand tersenyum, dia sedikit mengendurkan pelukannya untuk melihat wajah Aley yang sedang tidur, wajah yang terlihat polos dan indah.
"Alan.. lihatlah wajah putra mu ini saat tertidur, sangat indah dan polos" batin Reinand sambil mengusap pipi Aley dengan lembut.
"Secepatnya aku pasti akan mengabulkan permintaan terakhir mu" ucapnya dalam hati kepada almarhum sekretaris nya dulu yaitu ALANDRIO FARHAN AFANTA yang merupakan ayah dari Aley, sekretaris nya saat ini.
"Kamu pasti bangga karena mempunyai putra yang tangguh sepertinya" Reinand berucap seakan Alan bisa mendengar isi hatinya dari atas sana.
Yah... semoga
Tak ingin berlarut dalam pikirannya, Reinand pun melepaskan pelukannya dengan pelan dan hati-hati lalu memindahkan kepala Aley ke atas bantal.
Setelahnya Reinand turun dari kasur dan pergi menuju kamar mandi untuk mandi.
Selesai mandi Reinand keluar dari kamar mandi dengan handuk di pinggangnya lalu masuk ke dalam wardrobe.
Selesai memakai pakaian kerja Reinand pun membangunkan Aley dengan cara menggoyangkan tubuh anak itu dengan pelan.
Aley menggeliat pelan dan bergumam.
"Sebentar lagi..."
Reinand terkekeh, ah mendengar Aley bergumam membuatnya merasa gemas. Reinand pun menggendong Aley ala koala membuat Aley terkejut karena merasa tubuhnya tiba-tiba melayang.
Dalam hati Aley mendengus sebal, tuannya ini sangat menyebalkan. Dia 'kan masih mengantuk, tidak bisakah membiarkannya tidur lebih lama lagi? Dia baru saja tertidur beberapa jam yang lalu.
"Tuan saya masih mengantukk" Aley merengek kecil sambil membenamkan wajahnya di pundak Reinand, masa bodoh kalau dia berperilaku tidak sopan, dia ingin tidur lebih lama.
"Kamu tidak mau sekolah, hm?" tanya Reinand sambil mengelus belakang kepala Aley.
"Enggak.. mau bolos aja" jawab Aley setengah sadar membuat Reinand menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan ucapan anak itu.
Reinand mengelus punggung Aley membuat Aley tak kuasa menahan kantuknya dan akhirnya tertidur kembali.
Reinand membaringkan Aley ke atas kasurnya dengan pelan-pelan dan menaikkan selimut lalu mengecup kening Aley setelahnya keluar dari kamarnya untuk pergi bekerja.
Dia tetap harus bekerja meskipun enggan meninggalkan Aley di mansion. Ah, omong-omong tentang bekerja, sepertinya dia akan membiarkan Aley untuk tidak bekerja hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEY AFANTA
Teen Fiction𝗔𝗟𝗘𝗬 𝗔𝗙𝗔𝗡𝗧𝗔 seorang remaja SMA yang hidup sendirian di apartemen dan bekerja sebagai sekretaris di perusahaan 𝗔𝗟𝗔𝗩𝗘𝗥'𝗦 𝗖𝗢𝗥𝗣. Ia tidak mempunyai orang tua ataupun kerabat, orang tuanya sudah berpulang sejak dirinya berumur 14 tah...