𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨~(◕ᴗ◕✿)
•
•
•
•
•
Reinand, Leonor dan Aley yang menghuni di lantai 3 terbangun dengan kaget saat mendengar suara keras dari salah satu pelayan.Para bodyguard yang berjaga segera ke lokasi dimana pelayan tersebut berteriak bahkan para anggota keluarga Alaver yang sedang tidur di lantai 3 pun ikut terbangun karena kaget.
"Astaga bagaimana ini bisa terjadi?" tanya salah satu bodyguard menghampiri pelayan tersebut.
"Saya tidak tahu! Saat saya kesini saya melihat dia sudah seperti ini" jawab pelayan tersebut.
"Apa yang terjadi?" Reinand datang dan bertanya kepada para bodyguard dan pelayan tersebut.
Mereka semua pun membungkukkan sejenak tubuhnya ke Reinand lalu salah satu dari mereka menjawab.
"Tuan Reinand, ada yang membunuh bodyguard ini" lapor bodyguard lain.
"Bagaimana bisa? Ada penyusup?" Reinand bertanya dengan nada dingin dan tatapan menajam membuat para bodyguard sedikit panik.
"Tidak tuan! Saya yakin tidak ada yang menyusup kesini!"
"Lalu bagaimana bisa dia terbunuh?" kini Leonor yang bertanya, tadi dia ikut terbangun mendengar teriakan.
"Maaf nyonya tetapi kami tidak tahu"
"Periksa cctv" ucap Reinand lalu menggendong Aley dan menggenggam tangan Leonor untuk mengikutinya menuju ruang cctv.
"Dih ngeganggu, mau tidur aja gak susah" batin Aley lalu meletakkan kepalanya dibahu lebar Reinand.
Reinand, Leonor, Aley dan beberapa bodyguard beserta pelayan yang pertama kali menemukan mayat bodyguard tadi pun sampai di ruang cctv.
"Lakukan"
"Baik tuan"
Salah seorang bodyguard yang pintar dalam bidang IT pun langsung menyetel ulang rekaman cctv beberapa saat yang lalu sementara Aley sudah tertidur karena tidak tahan dengan rasa kantuk yang mendera.
Semua orang terdiam setelah menyaksikan rekaman cctv tersebut, Reinand dan Leonor menatap Aley yang tidur dengan pandangan tak percaya.
"Ekhem kalian bisa pergi dan segera bersihkan mayat itu" perintah Reinand memecahkan keheningan di ruangan cctv.
"Ba-baik tuan"
Reinand dan Leonor keluar terlebih dahulu dan langsung pergi menuju kamar mereka.
Di kamar Reinand membaringkan perlahan tubuh Aley ke atas kasur.
"Dia lebih mengejutkan daripada yang ku duga" celetuk Leonor.
"Dia bahkan bisa mengetahui musuh dalam sejekap" timpal Reinand.
Mereka berdua saling tatap-tatapan seolah berbicara dalam hati lalu berbaring disebelah Aley dan tidur.
Jam setengah 6 pagi Aley terbangun dan langsung duduk lalu berjalan keluar kamar meskipun kepalanya sedikit pusing karena bangun tiba-tiba.
Tidak tahu kenapa Aley terbangun jam setengah 6 pagi lalu keluar kamar dan pergi menuju dapur, dia hanya mengikuti instingnya saja.
Sesampainya di dapur dia melihat dua koki yang sedang masak, dia duduk tak jauh dari mereka namun tempat yang dia duduki terhalang lemari besar sehingga kecil kemungkinan mereka menyadarinya.
Tidak lama setelah itu Aley memperhatikan salah seorang pelayan yang tiba-tiba masuk ke dalam dapur dan menuangkan sesuatu ke dalam sop ikan yang baru saja matang saat dua koki itu sibuk dengan urusan lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEY AFANTA
Roman pour Adolescents𝗔𝗟𝗘𝗬 𝗔𝗙𝗔𝗡𝗧𝗔 seorang remaja SMA yang hidup sendirian di apartemen dan bekerja sebagai sekretaris di perusahaan 𝗔𝗟𝗔𝗩𝗘𝗥'𝗦 𝗖𝗢𝗥𝗣. Ia tidak mempunyai orang tua ataupun kerabat, orang tuanya sudah berpulang sejak dirinya berumur 14 tah...