Vote, vote, vote, vote!!
𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨~(◕ᴗ◕✿)
•
•
•
•
•
TapTap
Tap
"Selamat datang dikediaman Alaver tuan Zavier"
"Heh akhirnya kau keluar juga" Zavier menatap rendah Reinand yang berjalan kearahnya.
Reinand terkekeh dan berhenti tidak jauh dari tempat Zavier berdiri.
"Ada gerangan apa anda kemari?" tanya Reinand basa-basi.
"Kau pasti sudah tau alasannya" balas Zavier ketus membuat Reinand kembali terkekeh dan duduk di sofa dengan tenang.
"Sungguh? Kau sama sekali tidak menyerah ya" ucap Reinand dengan nada meremehkan.
"Tidak ada kata menyerah untuk Marquez"
"Ya ya ya, semua orang tau itu" Zavier memutar bola matanya malas, dia sudah bosan dengan basa-basi ini.
"Sudah cukup basa-basi nya, sekarang ayo kita one by one"
"Kau sangat tidak sabaran hahaha"
Tanpa waktu lagi Zavier menerjang Reinand dengan pisau lipatnya dan dengan gesit Reinand melompat kebelakang untuk menghindari serangan musuhnya.
"Heh tidak seru dengan senjata tajam. Ayo bertarung secara adil dengan tangan kosong!" ucap Reinand setelah berhasil menghindari Zavier.
"Cih" Zavier membuang jauh-jauh pisau lipatnya dan pertarungan sengit pun terjadi.
Mereka berdua sama-sama kuat dan hebat sehingga belum ada salah satu dari mereka yang tumbang.
Para bodyguard baik dari pihak Reinand maupun Zavier berhenti sejenak menatap takjub tuan mereka setelahnya mereka kembali bertarung satu sama lain.
"Pasukan mu pasti tidak sedikit ini 'kan?" Reinand bertanya disela-sela bertarung.
"Tentu saja, aku tidak sebodoh itu" jawab Zavier dan melayangkan tinju ke Reinand.
"Kau memang bodoh" ejek Reinand sambil menangkis tinjuan Zavier.
"Bast*rd!"
Pertarungan pun menjadi semakin sengit, keadaan si mansion utama Alaver sangat kacau.
Darah dimana-mana, mayat-mayat berserakan, benda-benda yang tadinya tertata rapi menjadi tidak beraturan dan pecahan kaca di lantai.
Sreet
"Akh" Reinand mengerang kesakitan saat lengan kiri atasnya tersayat pisau.
"B*tch! Dasar pecundang!" umpat Reinand menatap marah Zavier yang menatapnya remeh.
"Benar.. aku akan menjadi pecundang supaya menang hahaha" Zavier tertawa keras.
"Oh ya, dimana semua keluarga mu itu? Apa mereka takut? Cih dasar lemah" ucap Zavier menghina keluarga Reinand membuat Reinand menggeram marah.
"Untuk apa mereka takut kepada pecundang seperti mu? Sangat tidak berguna" balas Reinand sinis dan mengeluarkan pisaunya lalu menyerang Zavier dengan membabi buta membuat Zavier kewalahan untuk menghindari serangannya.
Prang
Pisau ditangan Zavier terhempas jauh dan Reinand menahan tubuh Zavier yang berada dibawahnya sehingga pria tersebut tidak bisa kemana-mana.
Reinand menekan tangan dan kaki Zavier membuat sang empu berteriak kesakitan.
"Akhhhh sial*n! Lepass!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEY AFANTA
Teen Fiction𝗔𝗟𝗘𝗬 𝗔𝗙𝗔𝗡𝗧𝗔 seorang remaja SMA yang hidup sendirian di apartemen dan bekerja sebagai sekretaris di perusahaan 𝗔𝗟𝗔𝗩𝗘𝗥'𝗦 𝗖𝗢𝗥𝗣. Ia tidak mempunyai orang tua ataupun kerabat, orang tuanya sudah berpulang sejak dirinya berumur 14 tah...