Kalo ada typo tandai ya.
𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨~(◕ᴗ◕✿)
•
•
•
•
•
05.12Aley terbangun dari tidurnya dan melihat sekelilingnya yang terasa asing, sejenak dia terdiam. Dia baru ingat kalau dia diculik.
Dia membuka kembali permata yang ada di kalungnya, terlihat tombol itu berwarna merah yang artinya sinyal yang dia kirim belum dibaca.
"Hih kok belum dibaca sih? Mereka lupa atau emang gak tau kalo aku diculik?!" Batinnya menyuarakan protesnya.
"Ini dimana sih? Gelap sama sumpek banget."
"Keknya di ruang bawah tanah deh ini."
"Ck gercep dong, aku males banget kalo udah diculik gini."
Sementara itu di mansion Alaver tengah kacau.
"Bagaimana ini? Semua pakaian milik baby Al yang ada pelacaknya ada di sini, kita tidak tahu baby Al dibawa kemana!" Ucap Leonor dengan risau, dia berjalan bolak balik sambil menautkan kedua tangannya di depan dada.
"Sayang... Tenang ya, kita lagi nyari jalan keluarnya. Baby Al pasti ketemu." Ucap Reinand berusaha menenangkan istrinya meskipun dirinya sendiri juga khawatir.
"Ayo duduk dulu." Reinand menuntun Leonor untuk duduk di sebelahnya.
Di tengah-tengah suasana ruang keluarga yang tengah kacau itu Marcel tiba-tiba teringat sesuatu.
"Ah aku ingat!" Ucapnya antusias mengundang perhatian yang lain.
"Ingat apa?" Tanya Kelith.
"Aku ingat kalau aku pernah kasih kalung yang ada alat pelacaknya ke baby Al." Jawab Marcel memberi harapan pada yang lainnya.
"Sungguh?! Bagus sekali!" Puji Leonor antusias
"Ayo lacak sekarang, kita tidak boleh membuang waktu."
Cklek
Krieet
Pintu sel dibuka dan masuklah seorang pria membawa piring berisi makanan dan segelas air putih.
"Makan lah." Ucap pria tersebut menaruh piring di atas kasur.
"Gak usah sok baik." Sarkas Aley menatap tajam pria di depannya.
"Cepat dimakan sebelum makanannya dingin dan itu tidak ada racunnya." Ucap pria tersebut dan melenggang pergi.
Aley menatap tidak percaya pada makanan di depannya, haruskah dia memakannya atau tidak? Kalau pria itu bohong bagaimana? Tapi kalau dia tidak makan nanti magh nya kambuh.
"Coba dulu aja deh."
Aley memakan satu suapan dan menunggu sampai 5 menit tetapi tidak ada reaksi apa-apa. Akhirnya dia memakan makanannya itu sampai habis.
Tak
Aley menaruh gelas ke bawah kasur.
"Ini beneran gak ada racunnya, kan?" Celetuk Aley merasa was-was setelah menghabiskan makanannya.
"Tapi kalo pun ada emang gue bisa ngapain selain pasrah? Harusnya gue gak makan tadi, tol*l banget lu Ley." Ucap Aley menghina dirinya sendiri.
Klik
Krieet
"Sudah bangun kau bocah." Aley manatap datar pria di depannya.
Pria itu mengenakan jas hitam dipadukan dasi hitam, dia juga membawa dua bawahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEY AFANTA
Teen Fiction𝗔𝗟𝗘𝗬 𝗔𝗙𝗔𝗡𝗧𝗔 seorang remaja SMA yang hidup sendirian di apartemen dan bekerja sebagai sekretaris di perusahaan 𝗔𝗟𝗔𝗩𝗘𝗥'𝗦 𝗖𝗢𝗥𝗣. Ia tidak mempunyai orang tua ataupun kerabat, orang tuanya sudah berpulang sejak dirinya berumur 14 tah...