Part 31

4.9K 325 24
                                    

Kalian heboh banget, aku gak sekejam itu ya (☞ ಠ_ಠ)☞

Sebelum membaca alangkah baiknya kalian tekan gambar bintang dipojok kiri bawah, gratis kok gak dipungut biaya (。•̀ᴗ-)✧

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘳𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨~(◕ᴗ◕✿)





"Aaakkh"

Reinand menjambak kuat rambut Zavier ke atas sehingga Zavier menatapnya, dia menatap datar wajah musuhnya lalu dihempaskan kasar.

"Cih lemah" hina Reinand memandang rendah Zavier yang tak berdaya, kedua tangan dan kakinya terantai dengan rantai besi yang kuat dan tebal, wajah dan tubuhnya dipenuhi lebam dan luka.

Terlalu malas untuk mengurusi musuhnya, Reinand memutuskan untuk mengakhirinya dengan cepat. Dia mengambil pedang besi yang tajam dan runcing lalu mendekat kearah Zavier.

"Any last words?"

Zavier memandang sinis Reinand dan membuang mukanya.

"Baiklah kalau tidak ada"

Reinand mengayunkan pedangnya ke leher Zavier namun terhenti saat ponselnya berdering.

Reinand berdecak kesal dan mengangkat telepon dari salah satu sahabatnya, Zavier membuka matanya saat merasa pedang itu tidak mengenai lehernya, dia menatap Reinand yang tengah mengangkat telepon membuatnya mendengus kesal.

"Ck, minimal bunuh gue dulu lah sebelum angkat tu telpon" Zavier berkata dengan kesal dalam hatinya padahal dia sudah siap untuk lehernya ditebas tetapi malah tidak jadi.

"What!?" Reinand bertanya dengan sarkas setelah mengangkat telepon.

"Wow wow wow chill bro"

"Get straight to the point"

"Hahaha okay okay. I heard that Zavier is in your hands, right?"

"Hm"

"How about we exchange our hostages?"

"Why?"

"I've been eyeing Zavier for a long time"

Reinand memutar bola matanya malas saat mengerti maksud dari perkataan sahabatnya itu.

"Tsk, do you realize that you're old?"

"Age is just a number"

"Whatever, who is your prisoner?"

"I'm sure you won't regret it"

"It was him"

"Seriously?"

"Yes"

"I will send him to your residence, just wait"

"Hahaha thanks bro"

"Oh wait, I want him to be healthy without any injuries"

"I already slashed him with my knife"

"I don't care, heal the wounds you caused him"

Tut

Sambungan telepon dimatikan secara sepihak oleh sahabatnya membuat Reinand menggeram kesal.

Dia mendengus dan menatap Zavier yang hanya diam menatapnya heran.

Reinand menghela nafas nya dan menyuruh Veron untuk memanggil dokter.

"Panggil dokter kemari dan obati dia dan juga pindahkan dia ke kamar kecil yang ada disini" perintahnya.

ALEY AFANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang