Layaknya suara alarm, suara getaran ponsel di pagi hari juga mengejutkan Taehyung yang sedang dalam tidur nyamannya. Masih setengah sadar, Taehyung kira getaran itu adalah alarm yang memintanya bangun dan bersiap, namun dengan mata buram ia melihat itu adalah panggilan masuk dari seseorang. Dengan berat hati, Taehyung duduk di atas ranjang yang ia tiduri bersama Jimin, sebab mereka melakukan marathon anime semalam.
Incoming call
Eunwoo"Sialan.." Taehyung menggumam. Ia benci telefon, dan ia benci dibangunkan di pagi hari. Jika telefon itu tidak penting, Taehyung bersumpah akan memarahi sahabat Jeongguk itu.
"Halo?" Suara Taehyung serak, dan matanya menyipit. Berbeda jauh dengan suara penuh semangat di seberang.
"Kim Taehyung! Sorry sorry, lo gak bales chat gue. Hari ini gue gak bisa anter dan jemput, soalnya.."
"Jir, siapa dah telfon pagi-pagi begini." Jimin ikut menggumam di samping Taehyung, menyadari bahwa sahabatnya sedang terduduk memegang ponsel di telinga.
"..." Suara Eunwoo di seberang terhenti, seolah terkejut dengan suara asing selain suara Taehyung.
"Gak apa-apa, Eunwoo. Kiriman dari Jeongguk tolong kirim ke apartemen aja, jangan repot-repot lo anter sendiri. Please, gue udah bilang kan jangan turutin semua kemauan Jeongguk.."
Eunwoo: G A W A T
Eunwoo: TAEHYUNG TIDUR SAMA COWOK.
Jeongguk melotot melihat pesan itu. 5 menit yang lalu, Jeongguk senang sebab pertemuannya berjalan lancar dan ia akhirnya bisa menghabiskan waktu beristirahat di hotel hingga esok hari. Pikirannya berlari dan membayangkan kegiatan berendam di kamar mandi, makan malam, sedikit jalan-jalan atau mungkin sedikit berbicara dengan Taehyung- meskipun sulit sebab perbedaan waktu yang mana harusnya Taehyung sedang bekerja.
Namun seluruh pikiran indahnya buyar begitu melihat pesan Eunwoo yang ia jadikan mata-matanya selama Jeongguk pergi untuk memastikan keamanan Taehyung.
Taehyung tidur sama cowok?
Eunwoo: SERIUS. Gue barusan telfon Taehyung, dia bangun tidur tapi ada suara cowok lain!1!!
"Tch." Jeongguk berdecak pelan. Setelah pintu kamar hotelnya tertutup, ia melangkah masuk dan lempar ponsel pribadinya ke atas pembaringan mahal yang empuk. Tangannya melonggarkan dasi yang mengikat di kerah kemeja sebelum akhirnya terlepas dan ikut terbuang di atas ranjang.
Cowok? Siapa?
Katakan Jeongguk seseorang yang selalu berburuk sangka, namun kali ini ia merasa sudah menjadi keharusan ketika nama-nama teman baiknya ada di kepala, menjadi terduga. Yoongi? Terlalu sibuk. Namjoon? Bukan tipe yang bisa tidur dengan one night stand sampai pagi. Hoseok? Rasanya Hoseok tidak akan menusuk dari belakang secepat itu.
Kim Seokjin?
Jeongguk melangkah dan menjatuhkan dirinya di atas sofa yang menghadap langsung ke jendela besar yang menyuguhkan lampu-lampu kota di Charlottetown. Botol wine dan gelas yang tersedia di meja tak disentuhnya sama sekali selagi pikirannya melayang ke laki-laki yag masih terikat saudara dengannya itu.
Bagaimanapun, Seokjin adalah orang pertama yang berani menyapa dan membawa Taehyung ke tempat mereka. Seokjin memang berkharisma, seolah menjadi bakatnya menarik perhatian dan hormat orang-orang menggunakan sikap sopan dan baiknya, meski Jeongguk tahu Seokjin tak sepolos itu. Tak heran malam itu Taehyung menurut pada Seokjin. Namun begitu, Jeongguk masih menaruh rasa ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORIST- KOOKV
FanfictionTaehyung dan Jimin sok-sokan masuk ke dalam club. Dan di tempat kotor itu, mereka tak sengaja bergabung ke meja om-om tajir di mana Taehyung akhirnya bertemu dengan pasangan benang merahnya. November 2022, jjimean.