10

1.7K 173 4
                                    


"Nyari apa?"

Perempuan yang dapat pertanyaan itu belum menjawab, sibuk membuka laci, lemari, mengobrak-abrik sebuah kamar demi mendapat sebuah petunjuk akan seseorang yang dicari. Aerin menghembuskan napas kesal, meski sejak tadi napasnya sudah memburu dan wajahnya menampilkan kemarahan.

Ketika Aerin duduk di ranjang milik Jeongguk di rumah yang dijadikan basecamp itu, ia akhirnya melempar pandangan ke Yoongi, yang berdiri di ambang pintu dengan sedikit bingung. Sejujurnya, Yoongi memang tak pernah mengerti dengan Aerin, perempuan yang ia pandang tak lebih dari perempuan matre.

"Lo juga tau tentang ini, Yoongi?"

Bahkan Aerin tak pernah menunjukkan rasa sopannya yang tulus kepada orang yang lebih tua. Perempuan itu penuh kepalsuan, tak heran Jeongguk sama sekali tak tertarik dengannya.

"Tentang apa?"

"Hubungan Jeongguk sama Kim Taehyung itu!"

Yoongi mengernyitkan dahi, semakin bingung. Ia tak beri jawaban sebab tidak tahu fakta apapun yang sedang terjadi di antara mereka. Lagipula, ia hanya sempat bertemu Taehyung beberapa kali, dan Yoongi tak pernah peduli apa hubungannya dengan Jeongguk.

Melihat Yoongi melangkah keluar, kekesalan Aerin meluap. Sejak Seokjin memberitahu bahwa Jeongguk memiliki kenalan yang cukup akrab bernama Taehyung, pikirannya tak lagi jernih. Ia yakin seluruh orang yang tinggal di rumah ini pun tau. Mungkin Taehyung sudah pernah ke sini. Mungkin juga tidur di kamar Jeongguk, atau bahkan mungkin Taehyung adalah salah satu jalang yang dipakai para lelaki ini.

Baik jalang atau bukan, fakta bahwa Taehyung memang mengenal Jeongguk sudah cukup membuat Aerin muak- sebagian besarnya khawatir.

Aerin meraih ponsel, sekali lagi mencoba menghubungi nomor pribadi Jeongguk meski tahu kesempatannya kecil teleponnya akan tersambung.

"Fuck." Namun begitu umpatannya tetap keluar selagi menggenggam erat ponselnya. Aerin tak mengerti kenapa sosok Jeongguk masih sulit ia genggam, kontras dengan segala hal yang berhasil ia dapatkan selama ia hidup.

Melangkah keluar, Aerin tahu ia tak akan mendapat informasi apapun dari sini. Rumah besar itu sepi, hanya ada Yoongi yang tak pernah bisa ia ajak berkompromi, tanda bahwa Aerin memang harus mengakhiri pencariannya akan Kim Taehyung di rumah itu. Pun ia melangkah cepat, meninggalkan kediaman para lelaki terpandang itu untuk menuju destinasi selanjutnya, studio milik Jeongguk.



"I am really sorry.."

"Eunwoo, jangan berlebihan gitu deh."

Menuruti permintaan Taehyung, Eunwoo pun bangkit dari kegiatan berlututnya sembari meminta maaf ke Taehyung. Mengetahui bahwa Taehyung tak lagi ingin berurusan dengan Jeongguk membuatnya turut merasa bersalah sekaligus bingung sebab harus menuruti perintah Jeongguk sebelumnya.

Eunwoo sebelumnya sudah menanyakan perihal hubungan Aerin dengan Jeongguk, namun karena Jeongguk tak menganggap perempuan itu spesial dan tak menganggap mereka memiliki hubungan, ia pun tetap menyuruh Eunwoo mengawasi Taehyung selama Jeongguk pergi. Eunwoo kira, Taehyung justru sudah tahu mengenai perempuan itu.

Melihat bahwa Taehyung cukup terkejut dengan fakta bahwa Jeongguk sudah memiliki calon tunangan akibat perjodohan konyol, mau tak mau Eunwoo pun meminta maaf.

"Gue udah nanya ke Jeongguk soal ini, tapi memang pada dasarnya Jeongguk gak suka cewek itu, dan tetep milih lo." Eunwoo hela nafas pelan sembari menjelaskan, ia sudah cukup mengenal Jeongguk dan tahu bahwa Jeongguk memang mempunyai pasangan benang merah.

AMORIST- KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang