31 Desember, pukul 5 sore.
Studio tato JINK. Kata Jimin, nama itu singkatan dari Jeongguk Ink, yang kemudian menjadi JINK untuk nama yang lebih menarik. Namun, teman-teman Jeongguk lebih sering menjadikannya candaan karena mirip dengan umpatan anjink.
Ketika masuk ke dalamnya, Taehyung disambut ruangan yang cukup luas. Di sebelah kiri dan depan gedung itu penuh dengan jendela besar sebab lokasi studio yang berada sebuah tikungan. Ruangan itu dilengkapi sofa dan meja untuk ruang tunggu di sebelah kiri, sedangkan di sebelah kanan ada meja untuk pembayaran juga beberapa mesin printer yang digunakan untuk mencetak desain tato pelanggan. Ada sebuah koridor tepat di tengah bangunan itu, pintu-pintu di sampingnya mengarah ke ruangan untuk membuat tato pelanggan, ke dapur, dan kamar mandi studio. Di bagian paling belakang ada sebuah tangga yang mengarah ke rooftop studio yang lebih sering digunakan para tattooist bersantai.
Selain Taehyung, Jeongguk juga berdiri di ruang utama studio, menggaruk tengkuknya dengan canggung, selagi layangkan pandangan ke Taehyung. Taehyung sedang menunggu Jimin yang sedang menyiapkan desain tatonya.
"Saya gak tau kalau malam itu saya nelfon kamu.."
Taehyung hanya meringis. "Gak apa-apa. Lagian kamu kayaknya lagi mabuk."
"Tapi saya gak ngomong aneh-aneh, kan?"
"Nggak kok, cuma minta datang ke sini hari ini." Taehyung menyerahkan sekotak pie mini dengan selai raspberry yang ia buat sendiri di apartemen untuk dinikmati orang-orang yang menghadiri pesta kecil Jeongguk.
Jeongguk berterima kasih. Rasanya sudah hampir sepekan ia tidak melihat Taehyung karena kesibukannya menjelang akhir tahun. Namun begitu, Jeongguk senang melihat laki-laki itu datang sebagai pelanggan sekaligus tamu undangan pesta kecilnya.
Studionya tampak terlihat lebih penuh, karena sebuah pohon natal terpajang di sudut ruangan dan beberapa kardus tergeletak di atas meja ruang tunggu. Kardus-kardus itu berisi alat dan bahan mereka untuk pesta nanti malam yang belum dipindahkan ke rooftop. Dua pekerjanya fokus dengan pelanggan yang datang di hari dingin sebab tergiur dengan potongan harga yang dibuat Jeongguk khusus untuk akhir tahun.
Sedangkan satu pelanggan, alias Taehyung, berdiri dengan canggung serta gugup. Terlihat jelas hingga Jeongguk bertanya, "Pertama kali buat tato, ya?"
Taehyung mengangguk. Ia dan Jeongguk menghampiri Jimin di dekat printer yang sedang mencetak desain yang Taehyung inginkan; seekor panda yang akan digambar di lengannya.
"Cute choice for a first tat."
Taehyung tersenyum mendengar pujian Taehyung. Ia kira, desainnya akan ditertawakan sebab sangat kontras dengan segala tato yang menempel di tubuh Jeongguk maupun tubuh pekerjanya. Bahkan Jimin juga memiliki tato yang cukup unik di rusuknya, tato bertuliskan NEVERMIND yang Taehyung sendiri tak tahu alasan mengapa Jimin memilih tato itu.
"Udah, yuk." Kata Jimin, mengajak Taehyung ke salah satu kursi kosong untuk membuat tato di tubuh Taehyung.
"Gue cek nanti, ya. Mau beresin ini dulu." Kata Jeongguk, melanjutkan pekerjaan sebelumnya; mengangkat kardus di meja ke rooftop.
Taehyung menyadari bahwa Jimin dan pekerja lainnya pasti sudah akrab dengan bosnya hingga bisa berbicara se-informal itu. Mereka menuju sebuah ruangan kosong yang tak digunakan untuk membuat tato pelanggan. Sebenarnya, masih ada kursi di ruang utama tadi, namun Taehyung terlalu malu jika harus membuat tato di ruangan seterbuka itu. Ia takut tidak tahan dengan rasa sakit dan malah membuat ekspresi wajah memalukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORIST- KOOKV
FanfictionTaehyung dan Jimin sok-sokan masuk ke dalam club. Dan di tempat kotor itu, mereka tak sengaja bergabung ke meja om-om tajir di mana Taehyung akhirnya bertemu dengan pasangan benang merahnya. November 2022, jjimean.