warns: 18+, a bit of sex scene
"Sa–yangh... kayaknya ada orang. Nghh.."
Taehyung memang tak salah dengar. Jeongguk juga mendengar suara Hoseok dari luar kamarnya yang berada di lantai satu dekat ruang tengah rumahnya dan kawan-kawannya.
Seseorang di grup mengeluh rumah itu sepi, dan Jeongguk memutuskan untuk bermalam di sana membawa Taehyung. Ia juga tak perlu khawatir akan bertemu Seokjin, laki-laki itu sedang sibuk mengurus pernikahannya dengan Aerin nanti.
Namun, selagi menunggu beberapa teman Jeongguk datang, Taehyung tak mengira kekasihnya akan menggunakan waktu untuk bercinta. Menghadap ke jendela, satu tangan menahan bobot tubuh ke kaca jendela dan satu lagi memegang lengan Jeongguk yang meremas pinggulnya. Taehyung sedikit menungging menatap salju turun di halaman belakang selagi dipenuhi oleh Jeongguk.
Sungguh, ia baru menyadari bahwa Jeongguk memiliki nafsu yang tinggi. Dia tak mengerti Jeongguk memang seperti itu atau dia sudah menahannya dengan menjadi perjaka hingga umur 29 tahun atau mungkin karena efek musim dingin dan mereka selalu menempel berdua, namun Taehyung tidak mengira Jeongguk akan sesering ini meminta jatah. Tak peduli pukul berapa, tak peduli di mana. Ia sedikit ragu pekerjaan yang dibuat WFH adalah hal yang baik atau buruk.
Kegiatan mereka belum sepenuhnya selesai, dan keduanya mendengar suara Hoseok di ruang tengah, disusul obrolan Hoseok dengan orang lain. Taehyung menduga, teman Jeongguk yang sudah datang pastinya lebih dari satu, dan ia hanya bisa berharap mereka tak mendekati kamar Jeongguk.
Usahanya menahan desahan adalah hal yang sulit ketika Jeongguk sama sekali tak terganggu dengan temannya, malah asyik memaju mundurkan pinggulnya, menatap penisnya yang bergerak keluar dan masuk dari lubang Taehyung yang basah dan licin– sudah sering ia masuki akhir-akhir ini.
"Aahh, fuck. Enak banget, lubang kamu nelan penisku. Laper ya lubangnya?" Jeongguk memberi tamparan berbunyi nyaring di bokong Taehyung, membuat laki-laki itu melotot meremas lengan kekasihnya.
"P-pelan!" Jantung Taehyung berdetak lebih cepat, sedikit teralihkan dari fokusnya ingin mencapai klimaks, takut seseorang akan mendengar mereka sedang melakukan perbuatan kotor ini.
Taehyung mampu merasakan gerakan Jeongguk semakin dalam, hingga perutnya sedikit menggembung mencetak ujung penis kekasihnya. Kedua tangannya kini menempel di kaca jendela, kepala menunduk dan bibir digigit untuk menahan desahannya.
"Mnh– lagi.. aku mau– mmh!" Taehyung membekap mulut dengan tangannya sendiri, memejamkan mata dengan kaki yang sedikit gemetar akibat pelepasannya. Jika Jeongguk tidak memegang pinggulnya kuat, mungkin dia sudah ambruk sekarang.
"Banyak banget keluarnya, suka ya?" Jeongguk malah meloloskan godaan dari mulutnya, merapatkan tubuh mereka sebelum ikut menyusul pelepasan Taehyung.
Jeongguk memeluk tubuh kecil Taehyung dan menyentak penisnya dalam-dalam, menginginkan spermanya keluar di tempat yang paling dalam selagi ia menghujani punggung dan bahu Taehyung dengan kecupan.
"Aahh, Taehyung.." Jeongguk mengerang, merasakan seluruh cairannya keluar, ia memelankan gerakan. Nafas keduanya memburu dan panas, dan Jeongguk masih saja iseng mencubit kedua puting Taehyung.
"Bokong kamu makin gede, apa karena kebanyakan nungging sama aku ya?"
Taehyung memukul lengan Jeongguk. Setelah laki-laki itu keluar, dia membantu Jeongguk untuk membersihkan pantatnya, tak lupa sisa-sisa cairan mereka yang ikut menetes di lantai. Taehyung cepat-cepat memakai celana dan merapikan dirinya sebelum keluar dari kamar disusul Jeongguk tak lama kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMORIST- KOOKV
FanfictionTaehyung dan Jimin sok-sokan masuk ke dalam club. Dan di tempat kotor itu, mereka tak sengaja bergabung ke meja om-om tajir di mana Taehyung akhirnya bertemu dengan pasangan benang merahnya. November 2022, jjimean.