13

2.2K 191 19
                                    

⚠️ sex scene



"Kok kamu di sini? Kamu gak ada kerjaan?"

Dengan mudahnya, Jungkook memberi gelengan pelan untuk jawaban dari pertanyaan Taehyung yang baru saja keluar dari toko roti pukul 2 siang, karena Taehyung sekarang hanya bekerja paruh waktu setelah Jungkook memaksanya untuk cukup bekerja setengah hari.

"Kangen." Jungkook menggenggam tangan Taehyung sebelum mereka berjalan meninggalkan toko roti, dan hal itu masih bisa membuat jantung Taehyung berdebar cepat.

Sadar bahwa Jungkook tak membawa kendaraan, Taehyung kembali layangkan tatapan bingung ke pasangan benang merahnya. "Kamu kabur dari kerjaan ya??"

"Gak kabur, udah minta handle yang lain kok."

Kepulan asap keluar dari mulut Taehyung, genggamannya mengerat karena hawa dingin dan salju yang menutupi trotoar.

"Sebenernya, lagi pengen minum coklat panas sambil makan kukis buatan kamu, Taehyung." Jungkook tak sepenuhnya bohong. Setelah makan siang tadi, ia justru terbayang kukis manis buatan Taehyung serta coklat atau susu jahe panas yang diseruput selagi salju turun di luar. Dan hal itu pula yang membuatnya menyerahkan sisa pekerjaannya ke sekretaris dan PA sebelum akhirnya menjemput Taehyung pulang kerja.

"Iya, abis ini dibuatin ya." Taehyung tersenyum kecil. Ia selalu merasa gemas ketika Jungkook meminta sesuatu padanya. Meskipun kadang sedikit menuntut, tapi Jungkook terdengar begitu manis ketika menginginkan suatu hal, contohnya saat ini.

Keduanya masuk ke dalam bus setelah menunggu tak lama di halte yang dingin. Jungkook duduk dengan tangan melingkar di tubuh Taehyung yang menatap ke luar jendela sembari memikirkan resep kukis apa yang patut ia coba. Berbeda dengan Taehyung, Jungkook justru memikirkan kegiatan apa yang akan mereka lakukan selain minum coklat panas. Tentu saja, cuddle di hari yang super dingin seperti hari ini terdengar sangat menggiurkan.

"Wangi roti." Jungkook berkomentar saat dia mendekatkan hidung untuk mencium rambut lembut Taehyung yang beraroma shampo juga adonan yang dipanggang.

Mendengar hal itu, Taehyung tertawa kecil dan memukul pelan paha Jeongguk. "Ya iya, kan aku di dapur terus."

"Ini juga kayak roti."

Taehyung melotot ketika jemari Jungkook menyentuh bahkan mencubit pipinya yang kini berubah merah. Mereka terlihat seperti pasangan muda-mudi yang dimabuk cinta hingga harus touchy di transportasi umum seperti ini. Bedanya, Jeongguk sudah bukan muda-mudi lagi. "Ih, lepasin ah jangan kayak gitu di sini, malu."

"Abisnya saya gak bisa nahan gemes." Jeongguk membela diri.

"Tahan aja! Kan nanti di tempatku bisa, gak jauh juga."


Jeongguk menurut dengan setengah hati. Tangannya dimasukkan ke saku celana sepanjang perjalanan, selama kaki mereka melangkah hingga sampai di gedung apartemen Taehyung. Mulutnya ikut terkunci selama itu hingga Taehyung menyadari bahwa Jeongguk sedang ngambek.

Pikir Jeongguk, kenapa Taehyung harus segalak itu padahal dia hanya menyentuh pipinya di dalam bus? Namun demikian, menurut Taehyung, Jeongguk terlalu kekanakan jika harus ngambek. Wajahnya yang dingin tak menampilkan senyum sama sekali dan Taehyung hanya bisa tersenyum sembari memeluk Jeongguk dari samping ketika sampai di dalam apartemen.

"Maaf ya? Tadi aku malu– salting tiba-tiba kamu gitu."

Jeongguk menghela nafas. Susah jika harus mendiamkan Taehyung yang kini dengan gemasnya memeluk dan mendongak hanya untuk menatapnya dengan mata lebar.

AMORIST- KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang