16

1.4K 173 23
                                    



Jeongguk: Something happened? You seemed off lately.

Pesan itu belum dibaca oleh Taehyung. Jeongguk menyadari perubahan yang ada dalam diri Taehyung belum lama ini, jika ia tidak salah, sehari setelah pertemuan mereka di Daegu. Taehyung masih meresponnya, jelas, namun laki-laki itu sedikit lebih diam dan tak bersemangat. Jeongguk tak berani menyinggungnya, namun hari ini ia putuskan untuk bertanya ke Taehyung. Ia belum melihat laki-laki itu kemarin, dan hari ini ia berencana untuk menemuinya.

Sayangnya, Taehyung belum merespon pesannya sama sekali hari ini.

Banyak yang harus dilakukan Jeongguk, namun rasanya ia telah mengecek roomchat-nya dengan Taehyung beribu kali. Saat bangun tidur, sebelum berangkat, di sela meeting, setelah meeting, di jam makan siang.

Bahkan, personal assistantnya mungkin menyadari Jeongguk terlalu berkutat dengan ponselnya. Beruntung, Jeongguk memiliki sedikit waktu luang setelah makan siang. Duduk di kursi ruang kerjanya, Jeongguk sedang membaca kabar dari ibunya ketika sebuah notifikasi terlihat.

Matanya terbuka antusias, namun fakta menjatuhkan harapannya untuk menerima balasan Taehyung. 

Yoongi: Gue lagi di cafe sebelah gedung kantor lo

Yoongi: Mau kesini gak?


Tak membuang banyak waktu, langkahnya ia bawa menuju lantai satu, berjalan sedikit cepat saat melewati jalanan licin bersalju dan membuka pintu masuk sebuah cafe bernuansa hangat dan beraroma kopi.

Melihat pastry yang dipajang di cafe itu membuat Jeongguk teringat dengan pasangan benang merahnya.

"Tumben main ke daerah sini, Hyung." Komentarnya, ketika bergabung duduk bersama Yoongi di sebuah meja ditemani secangkir coffee latte panas.

"Abis ketemu klien di deket sini, gue sengaja mampir siapa tau lo lagi di kantor juga."

"Gue emang lagi sibuk di kantor akhir-akhir ini, gara-gara sempet gue tinggal ke Daegu juga."

"Mhm, kita jarang ketemu lo juga di rumah."

Jeongguk meringis. Kalau diingat, dia memang sudah jarang menuju rumah mereka semenjak sebelum tahun baru. Pekerjaan menyitanya dari mampir di sana, terlebih dia sudah menemukan rumah baru, dan ditambah ibunya pindah ke Daegu membuat rumah asli Jeongguk ikut kosong. Pikirnya, ia seharusnya mengajak Taehyung untuk tinggal di sana.

"Kapan hari gue lihat Aerin di rumah. Gue kira dia nyamperin lo, Gguk."

Min Yoongi bukan tipe seseorang yang suka ikut campur dengan urusan orang lain. Ia peduli, benar, namun Yoongi selalu meminimalisir berurusan dengan masalah orang lain dan memilih untuk memberi support di belakang. Namun demikian, entah kesambet setan apa, Yoongi memutuskan untuk bertemu Jeongguk dan membicarakan hubungannya.

Selain karena ia lama tak bertemu maknae itu dan rindu mengobrol dengannya, Yoongi juga sudah menganggap Jeongguk seperti adiknya sendiri.

"Di rumah kita? Ngapain?" Jeongguk menaikkan sebelah alisnya. Tangannya menempel pada cangkir untuk menyalurkan rasa hangat dari sana.

"Gue kira nyamperin lo," ulang Yoongi. "Tapi yang lain bilang nyamperin Seokjin. Lo udahan sama Aerin?"

Pertanyaan itu memutar memori Jeongguk ketika mengabari ibu Aerin langsung untuk membatalkan pertunangannya, yang mana sudah jelas belum diputuskan jawabannya dan berakhir dengan Aerin yang terus meminta untuk bertemu. Jeongguk harus bertemu Aerin secepatnya, mungkin setelah menghampiri Taehyung nanti.

AMORIST- KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang