(Sequel That Girl) Love Story

1.3K 96 12
                                    

Happy reading~
.
.
.

Chapter 1

Siapa sangka mereka bisa melangkah ke jenjang pernikahan secepat itu? Sasuke dan Hinata... hanya beberapa bulan setelah menjalin hubungan lebih dari teman, lantas tunangan, lalu melangsungkan pernikahan. Express!

Tidak perlu diragukan, tentu saja keputusan untuk menikah adalah atas dasar saling mencintai. Namun alasan lainnya juga karena Sasuke ingin melindungi Hinata di bawah nama keluarganya, secara resmi. Dan pernikahan adalah langkah paling tepat.

Masih ingat kata-kata bijak seorang Uchiha Itachi? Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Kalimat tersebut diucapkan saat mereka tengah membahas soal kemungkinan Sasuke dan Hinata menikah. Si Bungsu bilang masih terlalu jauh untuk berpikir ke arah sana, tapi lihat apa yang terjadi? Mereka benar-benar menikah.

Sungguh takdir memang selucu itu.

Well, janji suci mereka telah berlalu. Tidak terasa sudah dua tahun lebih sejak lulus SMA, berarti selama itu pula keduanya berstatus sebagai pasangan suami istri. Harmonis, sesekali bertengkar, tapi tetap manis.

Sekarang mereka kuliah di Akatsuki University. Sama-sama mengambil jurusan Bisnis dan Manajemen, karena Sasuke akan bergabung dengan Uchiha Corp, sementara Hinata mengelola cafe Our Time yang kini status kepemilikannya terdaftar atas namanya. Pun mereka sering berada di kelas yang sama untuk beberapa mata kuliah. Luar biasa bukan?

Anyways, ini hari Sabtu di akhir bulan. Mereka tidak berada di Tokyo, pergi ke luar kota mengunjungi mendiang orang tua Hinata di columbarium Hokkaido. Kegiatan yang rutin dilakukan tiap satu atau dua bulan sekali.

Mereka selalu melakukan kunjungan bersama, sebab Sasuke tak mungkin membiarkan Hinata pergi seorang diri. Apalagi sekarang istrinya menolak diikuti bodyguard milik Neji. Katanya ingin kembali menjalani kehidupan bebas tanpa penjagaan ketat seperti sediakala.

“Kaasan, Tousan, Hinata datang.”

“Sasuke juga, Kaasan, Tousan.”

Seperti biasa buket bunga mini mereka bawa, masing-masing memegang dua jadi totalnya empat. Padahal Hinata bilang cukup dua saja, tapi kata Sasuke itu hadiah. Sebagai menantu yang tidak memiliki kesempatan bertemu mertua, ini adalah salah satu cara menyampaikan rasa hormatnya.

Uchiha Sasuke manis sekali ‘kan?

Sehabis dari columbarium, mereka berniat pulang ke rumah peninggalan Hiashi dan Hikari. Menginap semalaman, besok siang baru kembali ke Tokyo. Selalu begitu. Kalau sedang libur semester mereka bisa tinggal lebih lama. Mungkin empat sampai lima hari atau bahkan semingguan. Sekalian liburan, jalan-jalan ke tempat wisata terdekat, sejenak melupakan tanggung jawab dan kesibukan baik sebagai mahasiswa maupun pengusaha.

“Mau langsung pulang atau ke kedai es krim dulu?”

“Es krim!”

“Memangnya tidak lapar?”

“Belum,” Hinata menggeleng, “Tapi apa kau lapar? Kalau iya, ya sudah kita pulang dulu.”

“Aku juga belum lapar. Ayo beli es krim.”

“Let’s go~!”

Sekitar hampir dua tahun lalu, ada sebuah kedai es krim buka tidak jauh dari komplek rumah Hyuuga. Tiap kali berkunjung ke Hokkaido, Hinata dan Sasuke selalu mampir ke sana. Yah, kecuali saat musim dingin. Pemilik kedai sampai hafal, sebab keduanya merupakan pasangan suami istri yang masih sangat muda.

“Selamat siang, Paman Asuma.”

“Oh Sasuke dan Hinata, selamat datang~”

“Pesan seperti biasa ya, Paman.”

That Girl -SH ver- (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang