Chapter 1

10.2K 550 41
                                    

Note: Ini adalah ff remake. Mohon koreksinya jika ada kesalahan nama dsb. Thanks❤️

Happy reading~
.
.
.

Uchiha Sasuke memarkir BMW hitamnya di parkiran Akatsuki Senior High School, kemudian keluar dari mobil dengan tergesa sambil melirik jam tangan. Ia terlambat datang untuk ikut latihan basket kelasnya pagi ini, padahal dirinya kapten. Tidak ada yang bisa disalahkan atas itu melainkan dirinya sendiri karena bangun kesiangan. Jangankan untuk ikut latihan, saat ini ia bahkan terancam terlambat masuk kelas.

“Sasuke-san!!”

Anak konglomerat yang namanya dipanggil itu pura-pura tuli. Padahal sudah datang hampir terlambat, harusnya ia bebas dari siswi yang memanggil namanya dengan penuh damba. Dan suara yang baru saja menyapa namanya itu... adalah suara yang paling ia hindari di sekolah ini.

“Sasuke-san, tumben sekali kau baru datang. Jalan bersama ya!”

Sasuke tidak memberi respon apapun. Ia sedang tidak dalam mode siap menyingkirkan si Gadis Benalu -satu sekolah menyebutnya begitu-. Gadis yang tiap hari mengacaukan ketenangannya. Selalu saja ada hal yang dilakukan untuk menarik atensinya. Memang bukan satu-satunya yang seperti itu di sekolah khusus kalangan atas ini, tapi Gadis Benalu inilah yang paling banyak tingkahnya.

“Atau kau sengaja datang kesiangan agar bisa jalan ke kelas bersamaku ya? Ternyata kau hafal jam berapa aku datang ke sekolah." Gadis dengan kepercayaan diri hampir setingkat Dewa berkata demikian sambil mengangguk-angguk di akhir kalimat.

Terdengar lucu, tapi si bungsu Uchiha tidak ingin tertawa sama sekali. Ia ingin muntah. Apa tadi? Sengaja kesiangan agar bisa jalan ke kelas bersama? Sepenting itukah diri si gadis berambut indigo sepinggang itu?

Mereka terus berjalan berdampingan, menaiki tangga menuju lantai tiga tempat kelas 12 berada. Lantai satu diisi oleh kelas 10, sementara lantai dua diisi oleh kelas 11. Tiap lantai ada delapan kelas, sungguh gedung yang besar bukan? Bukan itu saja, masih ada gedung lain yang digunakan untuk ruang guru, ruang kesehatan, juga ruang-ruang praktek yang lain. Saat ini suasana sepi, semua murid sudah masuk kelas.

Sepanjang jalan hanya si Gadis Benalu yang bicara. Mulai dari bercerita kalau semalam ia memimpikan pangerannya atau dengan kata lain pria di sampingnya, lalu tadi pagi saat sarapan ia terbayang-bayang wajah sosok bernama Uchiha Sasuke, dan terakhir saat berangkat sekolah ia terus memikirkan apa yang akan dilakukan pada Sasuke istirahat nanti. Si pemuda merasa seolah tidak sampai-sampai ke kelas.

Hingga pada satu titik di lantai tiga Sasuke menghentikan langkah, menjadikan sosok di sampingnya ikut berhenti. Onyx-nya menatap malas pada gadis itu.

“Benalu, kelasmu sudah kau lewati, dan sudah ada guru di sana.” Sasuke berbaik hati mengingatkan menggunakan suara yang sangat rendah.

“HYUUGA HINATA! MAU KE MANA KAU? MASUK KELAS!”

Pemilik nama tersebut merasa telinganya seketika berdengung. Ia lupa jam pertama adalah mata pelajaran bersama guru super killer, dan sekarang beliau berdiri garang di depan kelas seolah siap membunuhnya. Padahal seingatnya bel masuk belum berbunyi, kenapa guru berperawakan tinggi agak gemuk itu tahu-tahu sudah ada di kelas? Apa ia tuli dari suara tersebut saat bersama sang pujaan hati tadi? Bisa jadi.

Sementara gadis yang setahu Sasuke akrab disapa Hinata oleh para guru itu buru-buru masuk kelas, pemuda ini melenggang masuk ke kelas paling ujung, kelas unggulan, dengan santai. Sama seperti kelas Gadis Benalu tadi, di kelasnya juga sudah ada guru yang siap mengajar.

“Terlambat lima menit Uchiha Sasuke, lari keliling lapangan lima kali.”

Yang ditegur tidak menunjukkan ekspresi apapun. Suasana kelas hening, semua mata tertuju padanya.

That Girl -SH ver- (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang