Happy reading~
.
.
.Ayah Shion tergesa-gesa memasuki kantor Byakugan Company, menaiki lift menuju lantai paling atas gedung, tempat di mana ruangan CEO berada. Semua kalimat sapaan dari para karyawan diabaikan seolah itu adalah hal paling tidak penting di dunia ini.
Salah satu orang kepercayaannya tadi pagi baru saja mengabari bahwa seseorang datang dan mengaku akan mengambil alih Byakugan Company. Katanya orang tersebut lebih berhak atas segala aset milik Hyuuga Hiashi. Itu sebabnya ia langsung melakukan perjalanan dari Tokyo ke Hokkaido.
Pintu ruang CEO diketuk oleh pria paruh baya itu. Seseorang menyahut dari dalam dan menyuruhnya masuk.
Di dalam ruangan tersebut, seorang pemuda berusia sekitar 25 tahun tengah duduk santai di kursi kebesaran yang ada di sana. Kursi yang Tuan Miku pikir telah menjadi miliknya sejak kecelakaan naas yang menimpa pemimpin perusahaan ini dua tahun lalu.
“Siapa kau?”
Pemuda tersebut tertawa agak congkak. Dalam hati menikmati ekspresi Tuan Miku yang jelas sekali menunjukkan ketakutan posisinya akan direbut. Ketakutan akan kehadiran dirinya yang mendadak. Merasa terancam.
“Jangan tertawa! Kau datang seenaknya dan mengatakan mengambil alih perusahaan ini. Memangnya kau siapa?” nada suara Ayah Shion mulai naik.
“Perkenalkan, aku Hyuuga Neji. Keponakan Paman Hiashi. Ayahku adalah Adiknya.” jawab pemuda bernama Neji itu, “Terkejut?”
Ayah Shion kehabisan kata-kata. Ia tidak tahu menahu tentang silsilah keluarga Hyuuga. Dipikirnya semua aman karena selama dua tahun tak pernah ada yang datang dan mengatakan apapun terkait keluarga pemilik Byakugan Company. Tapi sekarang... apa ini?
“Aku datang dari Australia setelah dua tahun ini tenggelam dalam ketidaktahuan mengenai apa yang sudah menimpa keluarga Pamanku. Seseorang berusaha kaya dengan mencuri ternyata.”
“Jaga bicaramu, anak muda!”
“Ups, aku tidak bilang itu dirimu, Pak Tua. Tapi kalau kau merasa... ya baguslah.” Neji bangkit. Berjalan menghampiri Tuan Miku yang mematung tak jauh dari pintu. Berhadapan dengan pria paruh baya itu penuh percaya diri.
“Aku di sini membantu Hiashi menjaga perusahaan. Selama dua tahun aku menjaganya agar tidak jatuh, dan yang kudapat adalah tuduhan ini?”
Neji tertawa keras. “Kau pikir aku bodoh?”
“Apa?”
“Kau menjaga perusahaan ini untuk dirimu sendiri ‘kan? Kau tahu pewaris tunggal dari seluruh harta Pamanku adalah sepupuku, Hyuuga Hinata. Kau mengatasnamakan dirimu sebagai wali Hinata selama kedua orang tuanya sekarat agar bisa mengelola perusahaan ini dikarenakan Hinata masih di bawah umur. Lalu Hinata mati bunuh diri, dan sekarang kau berkuasa penuh di sini. Sebelum datang aku sudah mencari tahu semuanya, Pak Tua.”
Awalnya Neji hanya merindukan keluarganya di Jepang dan mencoba menghubungi mereka, tapi tidak tersambung. Setelah menghubungi relasi sana sini, ternyata kabar tidak mengenakkan yang ia terima.
Cukup sulit mendapatkan informasi lengkap. Neji harus menahan diri selama hampir dua bulan sebelum datang ke Jepang demi mendapatkan segala bukti konkret yang berguna. Segalanya menyesakkan hati ketika tahu keluarganya di Negeri Sakura dijahati orang lain karena urusan harta.
Yang paling tidak bisa Neji terima adalah fakta bahwa sepupu kesayangannya, Hinata, tewas bunuh diri. Overdosis obat-obatan akibat dari stress berkepanjangan menghadapi kondisi orang tuanya yang koma. Berita tersebut berasal dari Tuan Miku sendiri, dan tersebar luas di kota Hokkaido. Banyak orang tahu soal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Girl -SH ver- (END)
FanfictionTidak semua orang beruntung. Contohnya gadis itu... . . . FF REMAKE! Picture isn't mine, if it's yours pls let me know🖤 Warning: OOC! so cheesy, so drama, so absurd, so mainstream, so sorry..