MINE- 39 (Dua Pilihan)

1.6K 57 13
                                    

Happy reading..

*

*

Absen sebelum baca wajib vote di bawah 👇

*

*

"Apa yang kau lakukan" suara bariton berat terdengar menggema di kamar.

Membuat allena yang sedang meringkuk di bawah Springbed itu mendongak dan menoleh ke arah belakang, mata coklat indah itu membelalak saat bertemu langsung dengan Mata elang milik Alex disana.

Ia berusaha keras memutuskan pandangan itu dahulu lalu mencoba menenangkan pikiran nya yang mulai merasa tidak enak.

"A–aku ingin ke kamar, Alex" balasnya pelan.

Allena sibuk menunduk sembari menunggu jawaban pria itu nanti, tapi setelah menunggu lama tak ada jawaban. Tiba tiba terdengar langkah sepatu berjalan mendekat. Allena sangat tahu siapa pemilik sepatu itu, yang pasti bukan orang lain melainkan suaminya sendiri.

Dan benar saja Alex ternyata sudah berdiri tepat didepannya, dengan wajah datar dan super dingin menyorot tajam tubuh lemah itu. Hampir tak ada jarak yang mengikis mereka karena Alex sekarang berdiri tepat di hadapannya dengan posisi yang begitu dekat.

Grep!

Allena terkejut dengan mata melebar saat merasa sebuah tangan mengukuh pinggangnya begitu saja, ia bisa melihat langsung mata elang itu tepat dihadapannya dengan jarak dekat bahkan aroma parfum maskulin yang melekat di tubuh Alex bisa ia endus dengan jelas.

"A– Alex.." gumamnya pelan seraya gugup.

"Lancang sekali kau memanggil nama ku dengan mulut sampah mu itu, allena" bisik Alex tepat di wajahnya.

Allena menunduk, sial kenapa ia bisa lupa dengan kata 'tuan' sih, kalau begini siapa yang akan menolongnya nanti.

"Ma– maaf kan saya tuan.." ia terus mencoba menunduk semakin dalam.

Berharap lelaki ini bisa melepaskannya dan memberikan jarak sejauh mungkin, jujur dengan posisi sedekat ini membuat hatinya tak karuan apa lagi di tambah rasa gugup yang semakin menjalar di tubuhnya.

Di tarik dagu allena menggunakan tangannya berharap Alex bisa menatap wajah sayu miliknya, dan berhasil. Ia bisa melihat jelas kelopak mata itu yang mulai meredup di tambah getaran ketakutan di tubuh nya, Alex menyeringai saat melihat hal yang membuatnya menarik.

"Tidak ada yang boleh memanggil ku dengan sebutan nama, termasuk kau. Seorang wanita miskin dan pembangkang tak pantas menyebut nama ku tanpa embel tuan" jawab Alex dengan tenang tapi mengerikan.

"Kau tahu, aku tak akan segan-segan memenggal kepala orang yang berani memanggil ku seperti mu, tak peduli dia perempuan atau lelaki. Jadi kau paham kan maksudku?" Tanya Alex.

"I–iya tuan, sa–saya paham" jawab allena secepat mungkin.

Alex tersenyum miring. "Good girl"

"Oh ya, aku mempunyai beberapa penawaran bagus untuk mu"

"Pe– penawaran..?" Tanya allena memelankan suaranya itu.

Mine Is Extraordinary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang