Mine - 11

12.3K 308 7
                                    

HAPPY READING ☁

Seperti yang kalian ketahui, kedua sejoli tersebut sama sama melakukan perjalanan menuju tempat kediaman alex. Sebelumnya saat mendapatkan kabar buruk yang didapatkan, allena nampak berpikir sejenak untuk melakukan tindakan lain. Ingin sekali ia menolak mentah mentah tawaran laknat itu dari pria tersebut, tapi kebaikannya yang baru saja muncul pada kehidupan barunya seakan menjadi penghalang niat jahatnya. Dengan berat hati pun allena akhirnya memutuskan untuk menyetujui tindakan atas semua ucapan pria itu padanya, dengan pesyaratan jika ia tak ingin 1 kamar dengannya.

Walaupun nanti allena dan pria itu mendapat tempat tinggal yang sama alle tetap tak ingin mendapat gangguan privasinya apa lagi merusakan kehidupan lamanya, allena juga tak pernah berniat dan membayangkan bagaimana jika ia bisa satu kamar dengan seorang pria yang ada bukannya mendapat ketenangan alle akan terus dihantui dengan hal buruk nantinya dan mendapat godaan laknat dari pria itu.

Percayalah diumur 20 tahun ini allena masih setia menjaga kehormatannya selama ini, ia pun juga tak ingin hancur dengan karena pria dingin ini yang kurang ajar padanya.

Hampir di sepanjang perjalanan kedua sejoli itu sama sama menyibukkan diri mereka masing masing entah karena hal apa yang membuatnya merasa canggung, alex yang tak peduli dengan situasi ini hanya mengacuhkannya sementara allena tetap setia menatap jalanan di balik jendela.

Sampai allena pun menyadari jika perjalanannya kali ini telah melewati kawasan yang entah ia tak tahu dimana, gadis tersebut hanya celingak-celinguk menatap sekeliling jendela itu sambil melirik alex sebentar.

Allena ingin sekali bertanya pada pria dingin disebelahnya itu tapi kekesalannya langsung terhalang dengan niat baiknya, dengan tak acuh gadis itu kembali menatap jendela mencoba tak mempedulikan sekitar.

20 menit kemudian mobil tersebut mulai memasuki kawasan rumah dengan kecepatan sedang, melihat sekeliling rumah mewah yang melintas membuat allena bingung dengan rumah siapa yang ia lewati. Sampai saat mobil tersebut pun berhenti pikiran alle tetap dipenuhi dengan kebingungan.

"Cepat turun!" alex tiba tiba membentak membuat allena terkesiap kaget.

Gadis itu menuruti perintah alex entahlah sebelumnya ia merasa tak takut pada pria ini tapi kenapa di posisi ini allena menjadi takut dan was was, gadis itu beralih ke bangku penumpang untuk mengmabil koper merah yang dibawanya lalu menyeret koper miliknya untuk mengikuti langkah pria itu yang lebih dulu masuk ke dalam rumah mewah ini.

Sepanjang ia berjalan banyak sekali pria bertubuh kekar dengan pakaian serba hitam, kening allena mengerut untuk apa semua pria ini berdiri di dekat dinding seperti layaknya satpam.

"Dave!" tiba tiba pria itu memanggil nama pria saat berdiri didepan pintu besar yang tertutup.

Seorang pria muda datang berlari menghadap alex dengan pakaian yang sama seperti satpam sebelumnya lalu melirik sekilas gadis yang berada dibelakang tuannya itu dan kembali dengan posisi semula.

"Ya tuan" jawab pria yang bernama dave itu.

"Bawa koper ini ke kamar yang sudah disiapkan!" suruh alex pada pria itu.

"Baik tuan.."

Dave langsung mendekati allena dan menunduk sebentar "Maaf nona, kopernya__?"

Allena yang masih asing sama semua perilaku orang orang disekitarnya hanya menuruti keinginan pria yang bernama dave itu dengan menyerahkan koper miliknya untuk dibawakan olehnya.

"Eh koperku__" sentak allena saat melihat kopernya dibawa pergi.

"Kau ikut aku!" sebelum melanjutkan ucapannya alex langsung menghambur kalimatnya untuk mengikuti dirinya.

Mine Is Extraordinary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang