MINE - 42 (Gadis penurut)

2.2K 62 29
                                    

Happy reading..

*

*

Absen vote sebelum baca 👇

*

Terimakasih.

*

*

"Bagaimana keadaan nya tuan?" Tanya kepala pelayan itu pada seorang dokter disana.

Saat ini allena tengah di periksakan pada dokter pribadi mansion, saat menyadari ketidak sadarnya allena di kamar mandi membuat kepala pelayan itu langsung sigap mengambil tindakan. Meminta pelayan dan pengawal lainnya untuk membantu dirinya mengangkat tubuh majikannya itu ke ranjang, dan barulah ia berlari ke arah ruang kesehatan yang tersedia di mansion lantai tiga disana untuk memanggilkan seorang dokter. Dan sekarang, dokter itu baru saja selesai memeriksakan tubuh lemah dengan wajah pucat itu di ranjang.

"Kondisinya sangat lemah, dan sepertinya gadis ini mengalami depresi ringan. Aku sudah membuatkan resep obat untuknya, tolong tebus ke apotik terdekat dan biarkan dia istirahat sejenak. Usahakan jangan membuatnya semakin stress, karena yang ku takutkan bukan hanya kondisinya tapi nyawanya." Ucap dokter Xavier.

"Saya akan menebus obat itu segera tuan, terimakasih sudah membantu nona allena." Balas pelayan itu.

Xavier tersenyum tipis. "Sudah tugas saya membantu penghuni mansion, kalau begitu saya permisi dulu"

Pelayan itu mengangguk membiarkan Xavier keluar dari kamar majikannya itu, dengan di ikuti pelayan tersebut. Berniat untuk meminta pelayan lain segera menebus obat majikannya segera, selepas kepergian keduanya kini kelopak mata yang semulanya terpejam kini mulai terbuka perlahan. Membuat pelayan itu meresponnya dengan senyuman.

"Nona allena" sahutnya saat kembali masuk ke dalam.

Pusing, itulah pertama kali yang allena rasakan. Ia memegang kepalanya yang terasa berdenyut tak karuan, pandangannya menatap sekitar tempat yang ia tiduri. Ruangan itu adalah kamarnya, itu berarti dirinya masih hidup sedia kala.

"Syukurlah nona tidak apa apa"

"Saya sangat khawatir saat menemukan anda tenggelam di bathup kamar mandi, saya mohon jangan lagi seperti itu. Nona tidak sendiri, ada saya yang siap menjadi teman cerita anda kapan pun" ujar pelayan tersebut dengan mata berkaca kaca.

Allena yang mendengar itu semua sontak menoleh, matanya menatap sayu pelayan itu. Dengan bibir pucatnya ia tersenyum tipis.

"Maafkan aku bi, aku hanya ingin istirahat dengan tenang saja" balasnya pelan karena masih dalam kondisi lemah.

Pelayan itu menghapus kasar air mata yang menetes di pipinya lalu menatap memohon pada allena. "Percayalah nona sudah bibi anggap sebagai anak bibi disini, jadi tolong jangan seperti ini lagi. Jika nona lelah, nona bisa mengistirahatkan diri ke kamar. Saya akan bilang pada tuan jika anda sakit nantinya"

"Terimakasih bi sudah menjadi penyemangat ku.."

Pelayan mengangguk. "Cepatlah sembuh nona, saya akan memberitahukan Anda kebiasaan dan sifat tuan seperti apa. Supaya anda tidak lagi mendapat kesalahan "

Mine Is Extraordinary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang