Mine - 6

16.5K 389 5
                                    

Happy reading

"Lepaskan gadis itu!"

Mendengar suara berat dari arah belakang membuat kedua preman itu menengok dan menatap.

"Siapa kau, jangan ikut campur dengan urusan kami!" bentak preman tersebut .

"Lepaskan gadis yang kau perkosa itu" terlihat jelas nada bicara pria tersebut sangat dingin apa lagi raut wajahnya sangat tak bisa kebaca.

"Ck, Kau ini siapa pahlawan kemalaman gadis ini heh..?!" lagi lagi preman itu meremehkan pria yang berani mengganggu urusannya.

"Saya tidak suka bermain kasar pada seseorang" pria tersebut kembali berucap dengan menatap dingin kepada dua preman itu.

Preman tersebut nampak tak peduli mendengar ancaman atau suara ketus dari pria di hadapannya dan preman itu hanya terlalu menertawakan nya bahkan merendahkan.

"Pria ingusan, pergilah! Jangan mengganggu urusan kami jika tidak ingin bermasalah dengan kami!!" bentak preman tersebut.

Rupanya kedua preman itu tak tahu sisi dalam pria dihadapannya ini dan sosok siapakah pria ini di tempat yang mereka tempati.

"Tunggu apa lagi, ayo pergi!!" lagi lagi preman itu membentak.

Walaupun kedua preman itu menunjukkan wajah seramnya dengan melotot tapi bagi pria tersebut hanya seculi daun yang takut dengan angin.

"Lepaskan dulu wanita itu " pria tersebut memilih ketentuannya sendiri.

"Ini mangsa kita, kalo kau pengen dia hadapin dulu kita berdua!!" preman itu melotot sambil menunjukkan badan kekarnya.

Kedua preman itu memberi kode satu sama lain saat ingin bersiap menyerang pria di hadapannya ini yang membuatnya kesal.

"Hajar!" geramnya dan preman itu langsung menggebuki pria tersebut dengan tenaga yang mereka punya.

Sementara allena yang hanya menunduk sambil menutup matanya selalu menangis histeris apa lagi mendengar suara orang berkelahi yang ia yakin jika itu adalah kedua preman kurang ajar dan orang lain, allena tak berniat ingin mengetahui apa yang terjadi baginya ia hanya ingin diselamatkan seseorang siapapun dari kejadian menjijikan ini.

Dengan isakan terus menerus allena mencoba menulikan pendengarannya supaya tak mendengar suara menyeramkan itu. Yah, allena sangat takut melihat atau menyaksikan orang berkelahi apa lagi melihat nya babak belur yang ada allena selalu meringis dan membayangkan dirinya sendiri yang di pukuli seperti itu.

Tuhan tolong selamatkan aku.. Batinnya memohon.

Hingga tanpa ia sadari pun seseorang tengah berjalan mendekati dirinya sambil melepaskan jas hitam miliknya dan langsung mengerubungi tubuh kecil allena dengan tepat, gadis tersebut yang merasa tubuhnya di tutupi benda asing mulai menatap sedikit tempatnya itu lalu menengok kanan kiri dan mendongakkan kepalanya ke atas.

Allena tidak menyangka jika yang ia lihat sekarang adalah sosok yang baru saja dibencinya apa lagi yang sudah menolak mentah mentah pekerjaannya. Ya, pria yang memiliki kepribadian sombong, arogan, dan temperamen.

"Kau..." allena berucap sambil menunjuk pria dihadapannya.

"Lain kali pakailah pakaian yang pantas kau pakai!" sambung pria tersebut saat allena menggantungkan ucapannya.

Mine Is Extraordinary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang