Mine - 9

12.2K 268 0
                                    

"Bagaimana sudah selesai?"

Selepas kegiatannya di kampus, darren maupun allena tak henti henti selalu ditatap oleh para mahasiswa lainnya saat mereka tiba di kediaman kampusnya itu, alle yang merasa asing karena baru ditatap pun merasa tak enak hati. Tapi setelah darren membisikkan sesuatu untuk membiasakan tatapan mereka dan tak mempedulikannya pun ia mencoba menulikan semua pendengarannya baik cibiran dan omongan para temannya tersebut.

Sampai sesudah kelas berakhir pun darren sangat setia menunggu kepulangan allena yang keluar dari kelasnya dengan bersandar di dinding, setelah melihat gadis itu darren langsung mendekati dan bertanya padanya.

Sedangkan allena yang tersenyum melihat kedatangan darren yang sedang menunggu nya pun tersenyum senang dan mengangguk, lalu mereka berdua kembali berjalan beriringan menuju parkiran berada.

"Kau ingin langsung pulang?" tiba tiba darren bertanya pada allena.

Gadis tersebut yang mendapat pertanyaan itu hanya menengok pada pria disampingnya dan berpikir sejenak.

"Memangnya kenapa?" jawab allena membalikkan pertanyaan.

"Aku ingin mengajakmu makan siang bareng di restoran favoriteku"

Allena tersenyum mendapat ajakan itu.

"Apakah boleh__?" Kening darren mengernyit tak karuan lalu kembali tersenyum.

"Kau ini kenapa, tentu saja boleh karena aku yang mengajakmu langsung" tawanya dengan ringan.

"Em.. Kalau begitu aku ikut padamu"

Darren menatap allena sejenak "Seriously?"

Dan allena pun mengangguk senang.

"Yasudah kalau begitu kita berangkat princess" allena yang mengangguk tersenyum itu langsung ingin beralih ke tempat mobil sedan sebelumnya yang mengantarnya itu bersamaan dengan darren.

Tapi saat mereka ingin membuka knop pintu mobil tersebut tiba tiba seorang wanita berteriak tak karuan memanggil darren dari arah belakang.

"Darrreeenn...!!!!" teriakkan tersebut membuat sang empunya dan allena menengok ke belakang dan melihat siapa sesosok itu yang memanggilnya.

Seorang gadis berambut pirang tengah berlari menuju kearahnya dengan nafas terengah-engah.

"Kau-- hhhffttt --- ingin ke.. Mana" tanya gadis tersebut sambil mengatur pernapasannya

Darren yang menatap wanita itu dengan penuh tak suka hanya melirik sekilas lalu menjawab "Bukan urusanmu"

Nampak wanita itu terlihat tak menyukai jawaban dari pria tersebut, lantas wanita itu menoleh kearah samping saat mendapati allena yang ikut menatapnya.

"Kau--" gadis tersebut nampak berpikir sejenak.

"Eh kumel ngapain lo di sini pergi sana, gak pantes tau gak lo ada di samping darren!" sosor wanita itu dengan mencibirkan kalimat tak enak.

Allena hanya terdiam sejenak lalu beralih menatap darren karena ia pun juga bingung ingin menjawab apa pada wanita dihadapannya ini.

" Malah diem lo, pergi gue bilang__!! "

" Harusnya lo yang pergi!!" darren langsung menyambungkan kalimat wanita itu dengan ketegasannya.

Terlihat jelas jika wanita itu kembali beralih apda pria di sampingnya dengan tatapan membingungkan.

"Kok jadi aku sih yang di usir" rengek wanita itu sambil mendekati darren dan mengayunkan tangannya.

"Usir dia aja harusnya" rengeknya kembali.

Mine Is Extraordinary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang