Mine - 4

21.8K 428 1
                                    

Happy reading 🎉

Keesokan Hari..

Wanita berpakaian piyama boneka itu menggeliat tak karuan di ranjang mininya saat jam miliknya berbunyi dan berdering, dengan wajah penuh lesu dan mengantuk wanita itu kembali menutup tubuhnya dengan selimut tanpa mempedulikan hal lain.

Gadis yang di panggil alle itu sengaja mengkosongkan hari kebosanannya dengan tidur dirumah, selepas kepulangannya dari perusahaannya yang menolak lamarannya itu allena memutuskan untuk pulang kerumahnya dan sesampai disana wanita itu langsung menghubungi bibi mia dan meminta izin 2 hari untuk tidak pergi ke cafe dengan alasan sakit dan ingin berlibur. Dan allena pun sengaja bolos kuliahnya untuk meluangkan pikirannya dengan kejernihan yang sebelumnya menghilang.

Sebenarnya bukan ini alasan allena memutuskan untuk mengkosongkan kegiatannya sekarang tapi karena ia bosan dengan kehidupannya yang selalu tak berubah dan akan selalu menambah masalah apa lagi mengenai hutang keluarganya.

"Astaga kapan hidupku berubah jika seperti ini!!" teriak allena dengan histeris sambil memukul batal dan guling disekitarnya.

Allena tidak bisa tenang jika terus terusan dihantui rasa kebingungan seperti ini apa lagi mengenai uang, ingin rasanya allena tenggelam dalam lautan dan menghilang dari muka bumi ini.

Gadis itu menelentangkan tubuhnya menatap dinding-dinding rumah yang penuh dengan tempelan bintang dan kupu-kupu.

"Mah.. Pah.. Sebenarnya apa salahku sampai semua beban kalian harus aku yang nanggung, aku bingung pah bagaimana caranya agar alle bisa membayar hutang kalian" ngeluhnya kepada sang pencipta.

Ingin rasanya alle menyerah begitu saja saat membayangkan betapa rumitnya kehidupannya harus membayar ini dan itu apa lagi kebutuhan dirinya sendiri tapi mamahnya selalu berkata padanya untuk selalu optimis menjalankan kehidupannya tanpa menyerah, jika ia semangat pasti tuhan akan berpihak pada kita.

"Gak.. Aku ga boleh ngeluh apa lagi menyerah, aku harus semangat demi kalian!" tekat semangat alle langsung muncul saat teringat perkataan dan saran dari mamahnya sebelumnya.

Tapi tiba tiba wajah cantiknya yang penuh tekat itu kembali terurungkan dengan kelesuan " Tapi gimana caranya... " rengeknya sambil merobek sekitar buku buku dan tissu yang tak terpakai.

Tiba tiba akal cantiknya kembali muncul di benaknya saat teringat dengan salah satu teman laki laki di kampusnya yang menawarkan pekerjaan padanya, saat itu alle memang menolak karena temannya itu menawarkannya di bagian pelayan minuman di salah satu club di kota ini tapi teringat dengan biaya kuliah dan hutang hutangnya yang menumpuk apa lagi pekerjaannya cuma bekerja di cafe bi mia pasti semua modal dan uang tidak akan cukup membiayai dirinya sendiri.

Dengan tekat dan keinginannya demi orang tuanya itu akhirnya alle memutuskan untuk menerima penawaran dari teman kampusnya itu dengan bekerja sebagai pelayan, tidak apa jika ia bekerja serendah itu asal aset berharganya tidak diperjual belikan oleh para hidung belang.

"Mah pah.. Aku harap keputusanku ini bisa terbaik buat kalian" ucap allena penuh harapan.

Lalu wanit aitu segera meraih ponselnya dan mencari nomor yang ia ingin hubungi, setelah itu baru allena segera menanggil panggilan tersebut. Suara sambungan mulai terdengar di telinganya saat panggilan itu masuk hingga seseorang di sebrang sana menjawab panggilannya.

Mine Is Extraordinary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang