05

611 37 6
                                    


Di kediaman Dewangga

"Mih bang Aksa ada tugas apaan si sampai ijin lama?" tanya Andrian penasaran

"nanti kamu tanya aja sama abang Aksa nya kalau dah datang" balas Raymond sambil merapikan tatanan makanan di piring

Andrian tidak bertanya lagi, ia ikut membersekan meja makan, setelah selesai ia pamit naik ke kamar nya

Beralih ke kediaman Erlangga yang terasa sunyi, bukan karena tidak ada penghuni nya, tapi biang berisik di rumah ini sudah tertidur cepat

Nicollette tertidur setelah asma nya kembali kambuh dan segera di beri obat oleh sang mami, sekarang pria dengan tinggi hanya 150'an baru saja tertidur akibat efek obat

"Mami belum tidur?" Aomin masuk ke kamar adik bungsu nya yang serba imut lucu ini, melihat sub cantik yang melahir kan nya duduk di tepi kasur si pirang berisik yang kini habis batre nya

"Loh pada kumpul di sini" Devon tiba-tiba datang dan ikut masuk dan duduk di sebelah sang mami

"Gimana sekolah kalian?" tanya Edgar menatap 2 anak nya

"Baik mi, bentar lagi juga abang ngurus skripsi" sahut Devon

"Tidak ada yang menarik" sahut Aomin

"Lalu bagai mana dengan adik, dia di ganggu orang lagi?"

Mata Aomin menyipit, apaan adik nya di ganggu yang ada dia yang ganggu orang, maka nya Aomin menyuruh beberapa anak buah nya jadi kacung sang adik

Dengan begitu, Nico berhenti sok preman si sekolah, yahhuntung nya sekolah itu punya keluarga Erlangga, di mana di kelas pun hanya di isi orang-orang Aomin, adiknya juga satu teman Nico, Alvian

Awal nya mereka berencana membuat Nico homeschooling, tapi Nico menolak dan terjadi lah drama sekolah yang tidak di ketahui Nico, dimana semua nya di atur oleh abang nya

Seperti Nico yang bebas dari jadwal olahraga, hilang nya pelajaran dewasa, juga temen sekelas yang mungkin bisa mencemari kepolosan bungsu Erlangga ini

Tentu nya itu juga keinginan sang mami, Nicollette anak mahal yang snagat di manja mami nya, jadi apapun ke inginan nya selalu terpenuhi

-

-

Andrian dan Aldrian sedang santai di rooftop sekolah, hari ini terasa membosan kan bagi mereka, karena abang mereka masih pergi

Andrian menoleh ke arah Aldrian yang sibuk menatapi ponsel nya, penasaran, ia pun memanjangkan leher nya dan mengintip

Melihat sang kembaran yang penasaran, Aldrian menyodor kan ponsel nya pada sang saudara

"Bukan nya ini anak kelas 1 D itu?"

"Kau mengenal nya?" tanya Aldrian

"Tidak, tapi beberapa minggu lalu dia membabui bang Aksa, jadi aku memukul nya" mengingat itu Andrian jadi kesal lagi

Aldrian memgangguk, pantas si pendek berisik itu menangis

Bunyi langkah kaki menaiki tangga terdengar dari belakang pintu, mereka juga mendengar beberapa suara

Andrian segera menarik sang kembaram untuk bersembunyi, sedang yang di tarik menurut saja tanpa protes

Rupa nya yang datang adalah si pirang berisik anak ketek mami berserta para kacung nya

Nicollette duduk di sofa yang memang di sediakan untuk nya itu, di tangan nya terdapat sebotol susu stroberry yang masih baru

"Bos kecil ingin sesuatu?" tanya salah satu dari 8 orang itu

Psycho LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang