Rumah kediaman Dewangga terasa damai, karena ini saat nya makan di mana tidak boleh ada yang bicara di depan meja makan
Dari beberapa hidangan di atas meja, ada 1 piring khusus ber isi daging mentah yang tentu kita tau punya siapa
Selesai makan, Sakya mengajak anak istri nya bersantai sesaat ke ruang keluarga, bukan apa tapi itu sudah jadi kebiasaan
Agar hubungan mereka tetap akrab sebagai keluarga 1 rumah, berbincang sebentar dan bercanda bisa membuat hubungan anak orang tua jadi lebih erat
"Lalu bagai mana dengan sekolah kalian?, para Erlangga itu tidak mengganggu adik lagi kan?" tanya Raymond
"Tidak ma, An dengar anak bungsu Erlangga itu juga pinda sekolah" sahut Andrian
Ia tidak bohong, ia baru dengar kabar nya tadi saat akan pulang, itu pun tidak sengaja saat ia mendengar sahabat si pendek itu bicara dengan seseorang di telpon
"Bagus lah, anak cengeng seperti itu bagus nya memang ber sekolah di sekolah yang bukan milik nya" sahut Raymond agak kesal
"Sudah ma, jangan terlalu kesal" tegur Sakya lembut, ia tidak mau istri nya ada dendam pada orang
"Tapi mama masih kesal pa, lihat dahi anak kita jadi tidak mulus lagi"
Trio A muda di ruang keluarga itu hanya diam dan saling pandang melihat keributan kecil di depan mereka, itung-itung hiburan
"Ini sudah pukul 9 malam lewat, ayo anak-anak, segera masuk kekamar kalian dan tidur"
Trio A segera ke kamar tanpa protes, perintah kepala keluarga harus di ikuti, tidak baik jadi pembangkang, lagi pula mereka juga sudah mengantuk
SKIP
Kegiatan sekolah berjalan membosan kan seperti sebelum-sebelum nya bagi Aksa
Ia bahkan sampai menguap saking bosan nya, ahh andai mainan nya ada di sini, mungkin rasa bosan nya akan sedikit berkurang
Jam pelajaran ber akhir terasa lama, mungkin karena Aksa tidak menikmati hari nya di sekolah, belum lagi ia yang sudah hampir sampai pada jam nya untuk minum
'Sialan, rasa ini mengganggu ku' batin Aksa kesal
Begitu bel pulang ber dentang nyaring, Aksa segera keluar dari kelas untuk segera pulang, ia sudah kehausan omong-omong
Di tengah jalan menuju parkiran, ia malah di cekat seseorang dan di tarik oleh sebuah tangan kokoh
Aksa hampir protes, tapi suara nya batal keluar saat suara adik nya yang lebih dulu terdengar
"Apa yang kau lakukan pada kak Aksa?, lepas kan kak Aksa, kami mau pulang" ucap Andrian
Aomin bukan nya menurut malah makin posesif melingkar kan sebelah tangan nya di pinggang ramping Aksa
"Tapi kakak kalian ada urusan dengan ku, jadi kalian pulang saja lebih dulu"
"Heh tidak bisa begitu" protes Andrian
Aldrian ikut menghalangi langkah Aomin yang hendak membawa Aksa pergi
Aomin menatap Aldrian tajam, adu tatap terjadi di antara 2 dominan itu, Aksa jengah, ia juga sudah pusing dan haus
"Pulang lah kalian duluan, kakak ada urusan dengan orang gila ini" ucap Aksa
Aomin tersenyum ber smirk remeh pada dou A, memamer kan kemenangan nya pada pilihan Aksa
Tanpa menunggu protes lebih lama, Aomin segera membawa Aksa masuk ke mobil nya dan pergi entah kemana
Meninggal kan dou A Dewangga muda yang ter diam di parkiran SHS, mencerna apa yang terjadi
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Love
Teen FictionWarning 18+ (ini berlaku ke setiap adegan seperti penyiksaan ya bukan hanya adegan dewasa saja) Kisah cinta 2 orang gila yang awal nya sama-sama memanfaat kan ber akhir obsesi dan ketergantungan hingga menghasil kan cinta Hubungan yang melibat kan o...