14

301 30 10
                                    

Saat ini Aldrian dan Andrian sibuk bermain game bersama di kamar mereka

Kalau bertanya di mana sulung Dewangga, Aksara sedang keluar mencari inspirasi, kaga bercandahh, Aksa ikut Sakya entah kemana

"Bosen, malas main ah kalah mulu" kesal Andrian

"Al jajan yuk" rengek Andrian manja, ya ia bisa manja, tapi hanya pada orang-orang tertentu saja

"Mau ke mana?" tanya Aldrian segera mematikan game nya dan meraih jaket beserta dompet dan kunci mobil

"Market" ucap Andrian, Aldrian mengangguk saja, dou A itu pun beranjak segera dari kamar untuk berangkat

"Mau kemana?" tanya Aksara yang baru datang, bahkan baru masuk ke dalam rumah

"Jalan kak, mau ke market" sahut Andrian

Bukan nya masuk ke dalam rumah melanjutkan jalan nya, Aksara malah memutar langkah dan ikut ke 2 adik nya pergi ke super market

Trio A ini benar-benar membeli apa yang mereka mau, tidak ke 3 nya, hanya Andrian saja, karena Aldrian dan Aksara bagian ia ia saja

Selesai memilih barang, ke 3 nya segera berjalan ke kasir, saat menuju kasir Andrian yang ber jalan lebih dulu tidak sengaja ber papasan dengan seseorang

Orang itu baru saja membayar di kasir dan melewati nya, sesaat Andrian tertegun mencium bau parfume orang ini

Ia merasa kenal dan pernah mencium nya, entah di mana ia mencium bau ini, yang jelas ia rasa parfume ini berhubungan dengan sesuatu

SKIP

Mari kita ber alih ke tanah jepang Yokohama, di mana terdapat anak usia 15 tahunan sedang duduk di kamar nya, sendirian

Tidak ada ponsel, telpon atau alat elektronik apa pun di sini, ini benar-benar seperti tempat hukuman jaman kuno bagi Nicollette

Ia sedang duduk menatap cermin di depan nya, cermin full body yang memperlihat kan tubuh atas nya

Di cermin itu, Nicollette bisa melihat bekas luka di area bahu nya, bekas luka tusukan benda tajam tapi kecil

Nicollette mengusap nya pelan, kenapa tidak ada yang menyadari luka ini saat muncul?, karena Nicollette segera menutupi nya dengan jaket nya kemarin

Luka yang ia dapat saat siswa bernama Andrian itu terjatuh dari tangga, luka ancaman dari seseorang yang membuat Nicollette ketakutan

Bahkan untuk memberi tahu ibu nya pun ia tidak berani, jadi Nicollette hanya bisa diam dan menangis ketakutan saat itu

"Bagai mana dengan Andrian?, apa dia melihat siapa yang mendorong nya kemarin?" gumam Nicollette

"Nicollette tidak bisa menghubungi siapa pun" si golden eyes pendek bungsu Erlangga itu pun kembali mewek

"Hueee Alvian Nico kangen" si pirang bungsu Erlangga kembali menangis, ia merindukan orang-orang rumah, sahabat nya juga kacung cupu kesayangan nya

Apa dia sudah kembali kesekolah, apa dia mencari Nicollette juga atau dia dapat majikan baru, atau paling parah nya dia melupakan Nicollette

Mendadak Nicollette bergidik ngeri saat ingat pandangan mata saudara Andrian yang ia tau bernama Aldrian itu saat di lembah sekitaran Villa

Mata biru yang menatap nya tajam, dingin sarat emosi yang tertahan, mampu membuat si pendek ini bergetar

"Poko nya Nico gak mau punya suami kaya dia" ucap Nicollette heboh

"Eh?, tapi kan Nico top, jadi itu tidak mungkin" sekarang si pendek golden eyes ini malah tertawa

Psycho LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang