19

270 26 2
                                    

Pagi menjelang, karena ini hari libur, Nicollette bermalas-malasan di kamar nya meski sudah pukul 8 lewat

Edgar geleng-geleng kepala dengan kelakuan bungsu nya ini

"Aksa, mami boleh minta tolong kamu bangunin Nico ya?" pinta Edgar

Aksara mengangguk, ia tersenyum jahil dalam hati dapat tugas begini dari calon mertua nya

"Mau di anterin ke kamar Nico dek?" tanya Devon menawarkan diri

"Sendiri aja bang, ga papa kok" sahut Aksa menolak secara halus tawaran dari calon iparnya

"Ya udah, kamu naik aja kelantai atas, sebelah kanan ada belokan, ada pintu bertulisan Nico di sana, langsung masuk aja" ucap Devon

Aksa mengangguk, ia pun melangkah menuju lantai atas di mana kamar bungsu Erlangga ini berada

Kebetulan pintu kamar si bungsu tidak lagi terkunci seperti tadi malam, jadi Aksa bisa langsung masuk

Hal pertama yang ia dapati adalah nuansa imut serba berbulu lembut lucu di kamar ini

Bahkan piyama tidur si bungsu pun adalah piyama karakter berbentuk binatang rubah dengan bulu lembut

Aksa terkekeh, ia segera naik ke atas ranjang dan membangun kan si bungsu

"Nico.. bangun"

Tidak ada respon

"Nico ini sudah pagi"

"5 menit lagi mi.. " balas Nicollette tak fokus

Menghela nafas, Aksa tersenyum kemudian saat sebuah ide muncul di kepala nya

"Tuan muda, anda harus bangun sekarang, atau saya akan katakan pada abang Ao kalau anda pernah membully saya" bisik Aksara

Nicollette langsung terbangun dan memandang horor pada Aksa yang malah tersenyum

"Ayo bangun tuan muda, apa anda perlu di mandikan juga"

"Oyy berhenti memanggil ku begitu, kau mau kita mati" protes si pendek segera menutup mulut Aksa dengan tangan kecil nya

Mata nya menatap sekitar kamar, takut ada yang mendengar, terutama abang nya si Aomin

"Eii saya hanya menjalan kan tugas dari mami Ed untuk membangun kan anda tuan mu-"

"Hoyy berhenti memanggil ku begitu, ishh sana keluar"

Aksara tersenyum, ia segera bangun dan berdiri di sisi ranjang

"Mami Ed bilang segera mandi dan turun, kita mau sarapan"

"Mami punya Nico" si pendek pelit terhadap mami nya, Aksara malah tertawa senang menggoda si pendek ini

Sambil menghentak-hentak kan kaki pendek nya, si pirang golden eyes masuk ke kamar mandi

Tentu nya setelah mengusir Aksara dan memeleti lidah nya pada sulung Dewangga itu

Acara sarapan berjalan seperti biasa nya, di bumbui rengekan si bungsu karena merasa perhatian sang mami terbagi untuk nya

Nico memakan daging nya dengan ogah-ogahan tapi lahap, sampai pipi gembil itu semakin bulat

Teringat sesuatu, Nicollette menegak kan tubuh nya dan minum sebelum berbicara

"Mi tadi malam Nico denger suara monster di dekat kamar abang Ao" ucap si bungsu

"Monster itu tidak ada dek" balas Devon sambil sibuk dengan makan nya

"Abang Nico serius suara nya sama kaya di kamar abang sama mami dulu, Nico dengar jelas loh bang"

Psycho LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang