21

241 23 8
                                    

Para anak buah Aksa segera membawa korban sang tuan ke Mansion Dewangga

Menyiapkan ruang siksa untuk sang tuan, mereka segera meninggal kan sang tuan dan kesenangan di ruang kebahagiaan

Akan jadi bahaya jika mereka mengganggu aktifitas sang tuan, mereka bukan tunangan yang bisa membujuk kucing liar ini saat marah

Aksa bermain dengan puas, ia merasa bebas ber ekspresi saat menyiksa korban-korban nya

Aksa pilih kediaman Dewangga sekarang dari pada Mansion agar tidak di ganggu sang tunangan lagi

Selama Aksa di ruang siksa, orang tua dan saudara nya pun tak mau mengganggu, atau bisa saja Aksa maeah dan melukai mereka

Puas bermain, Aksa yang bosan pilih keluar menuju kamar nya untuk membersihkan diri dan tidur karena hari sudah jauh malam

SKIP

Aksa berjalan santai di pinggiran kota sambil memainkan ponsel nya, entah nasip sial atau untung, malam ini ia kembali di ganggu para preman

Orang-orang itu menuduh nya seorang panggilan karena masih keluyuran di jalan saat jam sudah menunjuk angka 9 malam lewat

Aksa menyeringai diam-diam, seperti nya ia akan kembali berpesta seperti kemarin malam

Tapi dia malas membawa pulang orang-orang ini, maka ide jahil muncul di kepala cantik nya

Aksa pilih membawa korban-korban nya ke Mansion sang tunangan

"Mari berpesta" gumam Aksa

Aomin masuk ke Mansion nya setelah mendengar kabar kalau kesayangan nya sedang ber pesta di ruang kebahagiaan

Begitu masuk ke ruang siksa, Aomin di suguhi pemandangan wajah ceria Aksa yang tersenyum tanpa dosa ke arah nya

Wajah, baju bahkan beberapa bagian tubuh nya terkena percikan darah dari para korban yang malang

"nakal sekali" kekeh Aomin

Aksara menunjukan tatapan polos nya dengan wajah tak bersalah, bagai mana Aomin bisa marah dengan raut kitten itu

"Menikmati main mu sweety?" tanya Aomin sambil mendekat

Aksara mengangguk kan kepala nya semangat sambil tersenyum

Aomin menatap beberapa tubuh di depan nya yang terbaring terikat kuat, ck ck ck malang sekali hidup mereka harus bertemu kesayangan nya ini

Aomin cukup menonton saja apa yang di lakukan kesayangan nya ini, membiar kan Aksa melakukan apa pun sesuka nya pada orang-orang di sana

Selesai dengan main-main nya, Aksa berdiri dan berjalan ke arah Aomin yang dari tadi duduk santai sambil memainkan ponsel nya

"sudah puas bermain?" tanya Aomin sambil melempar ponsel nya ke atas meja di depan

Aksara memilih naik dan duduk di pangkuan sang tunangan sambil memain kan jari nya

"sebenar nya belum, tapi untuk hari ini sudah cukup" sahut Aksara

Aomin mengkode anak buah nya yang berada di luar untuk masuk membawa sesuatu

10 orang di giring masuk dengan mata tertutup, hal itu jelas membuat Aksa penasaran

"mereka orang bersalah yang berhasil di tangkap anak buah ku, sekarang mereka milik mu"

Aksara tersenyum senang dengan hadiah yang di berikan tunangan golden eyes nya

Kalau begini ia tidak perlu repot berburu malam lagi untuk mencari mangsa, tunangan nya yang terbaik wkwk

10 orang itu adalah beberapa pegawai dan anak buah Aomin yang bersalah hingga tidak bisa termaaf kan

Psycho LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang