29

409 22 6
                                    

Aksa masih berhubungan dengan Kelaya, mereka jadi akrab dan sering bersama.

Selain membahas masalah kerja, ke dua nya juga cukup nyambung jika membahas topik.

Aomin yang kepalang panas melihat sang istri bicara dengan dominan lain pun pilih mendatangi nya ke cafe tempat Aksa dan Kelaya sering membahas kerja sama mereka.

Aomin tau tikus got ini mencoba mencuri perhatian istri nya, dan Aomin tidak akan diam saja.

Aomin duduk di sebalah Aksa dan menatap Kelaya dengan mata emas nya, dingin dan datar.

Awal nya Kelaya mencoba melawan balik Aomin dengan menatap nya juga, tapi aura dominan tengah Erlangga ini tidak bisa di remeh kan.

Kelaya tidak bisa melawan aura intimidasi tengah Erlangga ini, jadi ia pilih memalingkan wajah nya demi menghindari kontak mata.

Aksa tau suami nya cemburu dan sedang kesal, jadi dia mengusap-usapi tangan Aomin yang berda di bawah meja.

"aku pesan kan makan siang ya" ucap Aksa pada suami nya.

Aomin hanya diam mengangguk, membiarkan sang istri memesan kan makanan ringan untuk perut nya.

"Anu sebelum nya maaf tuan Aksa, mengenai tentang kerjasama kita, siapa dia, dan kenapa tiba-tiba ikut duduk di meja kita?" tanya Kelaya.

Masih mencoba mengusir Aomin yang membuat nya tidak nyaman dan menghambat pendekatan nya pada Aksa, Kelaya bersikap se akan tidak tau.

"dia suami ku, tidak apa jika dia duduk 1 meja dengan kita, meski ini kerjasama kita ber dua, tapi tanggung jawab kerja juga ada di suami ku" ucap Aksa tenang.

Aomin menyunggingkan smirk kemenangan nya pada wanita dominan di depan nya.

"sayang apa kau keberatan aku di sini?, jika kalian terganggu aku akan makan di kantor saja" ucap Aomin.

Jelas Aksa menolak ucapan Aomin, ia tidak bis jauh dari suami nya beberapa hari ini, karena itu lah, jika pun harus jauh, Aksa akan membawa sesuatu yang ada bau suami nya agar ia tenang.

"di sini saja, atau jika nona Kelaya terganggu, kami akan makan di tempat lain dulu, dan kita akan kembali membahas kerja sama kita nanti lagi"

Sekarang ganti Kelaya yang panik tak mau di tinggal submisif cantik ini.

Acara makan siang pun berjalan damai dan baik, ya baik bagi pasangan MiSara, tapi tidak dengan Kelaya yang menahan diri dari kecemburuan.

Selesai makan siang, Aomin harus kembali ke kantor, Aksa yang tidak mau di tinggal tentu saja memilih ikut hingga Kelaya terpaksa mengakhiri pertemuan nya.

'memang nya kerja apa yang harus membahas masalah setiap hari, cihh' batin Aomin kesal.

Tangan nya masih sibuk mengusapi punggung kecil sang istri yang menyembunyikan wajah nya di perpotongan leher Aomin.

Aksa menyukai bau suami nya, jadi dia tidak mau di turun kan dari gendongan meski mereka sudah sampai di kantor.

Aomin pun tak menolak, dengan enteng ia menggendong istri nya mode koala.

Saat memasuki kantor, Aksa dan Aomin berpapasan dengan Keano dan Kaes.

Tersenyum manis yang terlampau manis membalas sapaan para anak buah suami nya.

Jika di perhatikan, senyum manis itu mengandung ejekan pengganti jari tengah pada dua submisif yang baru bekerja sekitaran hampir 1 bulan di kantor suami nya ini.

Hal itu tentu membuat ke 2 nya berang, tapi mereka bisa apa?

Mungkin nanti mereka akan memutar otak untuk mendekati bos mereka, mereka menilai pernikahan bos mereka tidak bahagia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Psycho LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang