04

616 38 9
                                    


Seperti malam sebelum-sebelum nya, Akasara kembali menjelma menjadi si Martin dan mencari korban nya

Awal nya malam ini Aksara tidak ingin mencabut nyawa seseorang, tapi tidak sengaja tadi sore saat pergi ke supermarket bersama 2 adik nya, iamalah bertemu beberapa siswa SHS yang membully nya

Karena si Aksara sendirian di bagian bahan dapur, ia pun di rundung oleh 3 pemuda SHS tempat Aksara menimba ilmu itu

Beruntung ada pegawai market yang kebetulan berkeliling menghentikan aksi pembullyan itu, dan mengusir 3 remaja sok jago itu dari area market

Aksara yang haus malam ini pun, menarget kan salah satu dari ke 3 nya, dan memulai kembali aksi nya memerah darah korban sampai habis untuk di konsomsi nya sendiri

Tapi seperti nya nasib sial kembali menimpa Aksara, di tengah keasikan nya memindah darah korban ke kantong darah nya, Aomin malah muncul dan menciduk aksi nya

Aksara yang merasa terganggu di tengah hilang nya keawarasan nya pun mencoba menyerang Aomin, hingga pria golden eyes itu terkena belati tajam Aksara pada pergelangan kanan nya

Aomin tidak meringis, wajah pria itu tetap datar, ia bahkan dengan santai menahan belati tajam Aksara dan menarik pria cantik itu ke pelukan nya

"sutt anak baik akan menurut hmm, kita pulang sekarang" ucap Aomin lembut, menggendong Aksara mode koala dan meninggal kan area ke kekejaman Aksara pada se onggok tubuh tak bernyawa

"bereskan dan jangan biarkan ada sisa sesikit pun, paham"

"paham tuan muda"

"hmm" Aomin masuk ke mobil nya masih sambil menggendong Aksara yang meggigit bahu nya dan Aomin bahkan tidak peduli

Ia tetap membiarkan posisi mode koala itu bahkan saat ia sudah duduk, Aksara tetap pada posisi nya yang di pangku Aomin

Aomin menarik wajah Aksara lembut dan memperhatikan mata nya, Aomin mengulur kan tangan nya yang terluka pada tepat di hidung Aksara hingga bau darah tercium oleh nya

Mata biru cantik itu berkilat berbinar saat bau harum darah masuk ke penciuman nya, ia pun menghisap nya dengan rakus

Aomin memeluk Aksara tanpa peduli luka nya, sebelah tangan nya mengelus lembut surai hitam si mata biru cantik ini

Aomin membawa Aksara ke salah satu kediaman nya, untuk malam ini biar kan si cantik ini tidur di kediaman nya

Aomin harus memastikan beberapa hal dan memeriksa pria di dekapan nya, ia curiga pada sesuatu dan penasaran akan pria ini

Beberapa hari setelah nya

Aomin masuk ke dalam rumah pada pukul 11 malam, ia merenggang kan otot pinggang nya karena terlalu lama duduk di ruang pribad nya

Aomin baru selesai meracik ramuan nya yang berhasil ia ciptakan dan sedang masa uji coba

Saat ia hendak menaiki tangga menuju kamar, ia melihat adik bungsu nya berdiri sambil sebelah tangan nya memeluk benda berbulu lembut dengan erat

"abang.. huee Nico mimpi buruk..hngg" adu Nicollette menangis dan berjalan turun dari tangga menuju saudara ke dua nya itu

Aomin mendekati sang adik cerewet nya, untung ia sudah berganti pakaian bahkan mandi sebelum pulang tadi dari lab nya

Sekesal-kesal nya Aomin pada adik cerewet nya, ia tetap sayang pada pirang berisik ini, Aomin tidak ingin anak kesayangan mami nya kenapa-napa

"sstt kenapa turun ke bawah, abang Devon mana?" tanya Aomin sambil menggandeng Nico menuju kamar nya

Psycho LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang