Pagi yang cerah di rumah pasangan MiSara.
Sang istri yang sedang menyiap kan makanan, dan si suami yang sedang menata makanan nya di meja.
Aomin tidak mengijin kan pelayan mana pun menyiap kan keperluan nya kecuali sang istri, bahkan jika istri nya sibuk atau tidak ada di rumah, Aomin pilih menyiap kan sendiri.
Saat sang istri ada di dapur, Aomin akan mengeluarkan semua pelayan dominan untuk berjaga di luar area dapur, atau kalau perlu di luar rumah sekalian.
Bapak Aomin si paling pelit tiada tara wkwk.
Saking pelit nya Aomin, ia tidak ijin kan istri nya membuat kan apapun yang ber asal dari tangan nya pada tamu yang datang ke rumah siapa pun itu, ya kecuali mami dan mertua nya.
Aomin selalu bilang "saya punya pelayan, kenapa harus istri saya yang melayani orang asing itu"
Dan hari ini istri yang di peliti suami nya itu malah ber ulah, dengan wajah polos tanpa rasa bersalah nya, Aksara datang ke kantor sambil membawa banyak nya kotak makan siang.
Ia membagi pada semua pegawai tanpa terkecuali, membuat wajah suami nya keruh dan semakin tak sedap di pandang.
Lihat saja golden eyes raksasa yang berdiri menjulang di sudut pintu ruang akutansi itu, se akan ada asap hitam pekat di sekitar nya.
Aksara berniat memberi kan makan siang langsung pada pegawai suami nya, tapi tangan nya di tahan oleh Aomin.
"ambil dan bagi sendiri" titah Aomin datar dingin penuh penekanan tak mau di bantah.
Si penerima menelan ludah dengan susah payah, padahal sang nyonya bos sedang tersenyum manis pada nya, tapi tuan bos berwajah malaikat pencabut nyawa.
Ia bingung antara harus balas tersenyum atau segera mundur, keputusan sulit, karena nyonya bos hari ini sangat menawan dan ber aura positif.
Aomin menarik pinggang istri nya dan melingkarkan tangan nya posesif, menatap semua pegawai nya tajam berkilat, lalu membawa Aksara pergi ke ruangan nya segera.
Aksara bukan nya takut malah terkekeh dengan tingkah sang suami, ia harus menenangkan anjing besar ini sekarang.
"daddy marah ya sama Sara?" cicit Aksara pelan menaut kan ke dua tangan nya sambil menunduk.
Aomin meremas tangan nya, lalu menghela nafas, menarik Aksara ke pangkuan nya dan memeluk nya, menghirup rakus bau sang istri agar ia tenang.
"aku tidak suka berbagi, dan kitten ku memasak untuk orang banyak" ucap Aomin ber ucap berat.
"maaf in Sara ya dad, janji g ulangin lagi"
"tapi kan Sara melakukan nya untuk memancing" sambung Aksara berucap pelan, tapi masih mampu di dengar Aomin.
"pada siapa makanan yang kau tujukan baby?" Aomin paham gerak gerik istri nya.
"tentu saja pada dua ulat belatung di kantor daddy, kan akan aneh jika Sara cuma kasih mereka berdua yang notaben nya pegawai baru"
Aomin mengangguk-anggukan kepala nya.
"tetap saja kau memasak untuk mereka, tangan mu- tidak semua yang ada pada mu hanya untuk ku"
"Sara ga masak kok dad, itu tuh sebenar nya masakan maid di rumah, Sara cuma bantu dikit"
Mendengar hal itu, Aomin segera meraih ke dua tangan istri nya dan menatap nya, mencari apa ada luka atau apa pun itu.
"lain kali tidak ada bantu-bantu, jika ingin berbagi makanan suruh yang lain membagi kan nya"
Si anjing raksasa merajuk, dengan kembali memeluk istri nya dan menumpukan kepala nya pada bahu sempit sang istri.
Aksara tidak protes, ia ikut memeluk suami nya dan tersenyum, wah sekali hari ini dia jadi peri di kantor wkwkwk.
Tidak tau saja, pada kotak-kotak makan di antara pegawai nya itu, ada 2 kotak khusus ber isi hal mengejut kan dari Aksara untuk 2 pegawai nya.
Kita tunggu hasil nya, biar kan berjalan perlahan dan nikmati proses nya haha..
SKIP
Jika kemarin Aomin beraura keruh karena Aksara ber ramah tamah pada pegawai, ya karena memang istri nya Aksara memang ramah tamah lemah lembut.
Sekarang malah istri nya Aksa yang ber ulah, ia pikir istri nya akan ikut ke kantor, nyata nya malah bertemu wanita dominan yang ber nama Kelaya.
"kau bisa pergi tapi biar kan bodyguard ini ikut dan tetap berada di samping mu, atau tidak sama sekali" ucap Aomin.
Melihat sang istri yang telah pergi, Aomin menelfon salah satu anak buah nya untuk mengikuti Aksa diam-diam.
Entah kenapa dia merasa Aksa tengah merencanakan sesuatu bersama seseorang.
Dia harus tau rencana apa itu dan dia paling tidak suka menunggu untuk di beri tahu.
Seperti kejadian kemarin lagi dan lagi Aksa harus bertemu dengan 2 hama di kantor suaminya.
Ia mulai memainkan peran nya sebagai istri dari bos perusahaan agar 2 hama itu tidak berani macam-macam.
Ya kalau berani sih malah bagus untuknya mengasah ilmu bela diri atau tinju.
Setidaknya selama 4 tahun belakangan ini dia tidak membunuh orang.
Jadi anggap saja kembali melatih cakar-cakar serta gigi runcing nya.
"Selamat pagi bu bos" sapa Kaes dan Alena mencoba untuk menjaga sikap.
"Selamat siang, apa kalian tidak bisa membedakan pagi dan siang?" Tanya Aksa yang tersirat nada menghina pada kedua pegawai baru itu.
"Maafkan kami bu bos karena terlalu sibuk kami jadi tidak menyadari kalau hari sudah siang" jawab Keano menahan lengan Kaes.
Dia tau kalau Kaes mudah sekali terpancing oleh amarah serta mudah di kendalikan.
Maka dari itu dia akan menahan Kaes untuk sementara waktu sebelum melepasnya.
"Si sialan ini kenapa dia masih hidup sih? Mana Lana ga bisa di hubungi lagi" batin Kaes mengepalkan salah satu tangan nya.
Tentu Aksa tau kalau saat ini Kaes sedang menahan gejolak amarah nya.
"Kalau begitu lanjutkan pekerjaan kalian ya" pamit Aksa tersenyum manis.
Bagi Aksa memang tersenyum manis tapi bagi Kaes dan Keano itu senyum menyebalkan yang pernah mereka dapatkan.
"Cih, sombong sekali dia" decih Kaes memandang penuh dendam punggung Aksa.
Pletak
Geplakan Kaes dapatkan dari Keano yang menghela nafas akan sikap kekanakan dari Kaes.
"Kau ini bodoh atau apa? Apa kau lupa kalau dia adalah istri dari Aomin? Jelas dia sombong karena dia berhasil mendapatkan Aomin hanya saja belum ada anak di antara mereka" maki Keano tidak habis pikir kenapa teman masa kecilnya ini begitu bodoh.
Ayolah siapapun juga tau kalau Aksa adalah istri dari bos mereka yaitu Aomin.
Lalu kenapa teman nya ini masih bilang kalau Aksa sombong? Siapa sih yang ga bakal sombong kalau dia berhasil mendapatkan anak tengah dari Erlangga sekaligus pewaris utama?
Siapa yang tidak sombong dan bangga memamerkan hasil kerja keras mereka?
Hanya orang bodoh yang tidak memamerkan hasil yang mereka dapatkan.
"Lalu apa rencana mu ke depan nya?" Tanya Kaes di landa rasa penasaran cukup tinggi.
"Kita amati dulu pergerakan mereka" jawab Keano menarik tangan Kaes pergi ke ruang kerja.
Sekarang ini kan masih jam kerja dan mereka malah asik bergosip ria di sini.
To Be Continue
22.01.2024

KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Love
Ficção AdolescenteWarning 18+ (ini berlaku ke setiap adegan seperti penyiksaan ya bukan hanya adegan dewasa saja) Kisah cinta 2 orang gila yang awal nya sama-sama memanfaat kan ber akhir obsesi dan ketergantungan hingga menghasil kan cinta Hubungan yang melibat kan o...